Natuna (ANTARA) - Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Cen Sui Lan, mengajak seluruh umat beragama di daerah tersebut untuk terus menjaga kerukunan demi terciptanya stabilitas sosial, peningkatan pembangunan, serta menarik minat investor untuk menanamkan modal di Natuna.
“Jangan sampai ada perpecahan di Natuna, karena perpecahan bisa merusak pembangunan, melemahkan mental masyarakat, serta menghancurkan visi dan misi kita bersama,” ujar Cen di Natuna, Selasa.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpecah hanya karena perbedaan pandangan politik, terutama ketika tahun politik dan pelaksanaan Pilkada.
Menurutnya, pengalaman masa lalunya menunjukkan bahwa perpecahan sosial terjadi akibat perbedaan pilihan politik, yang akhirnya meninggalkan luka di tengah masyarakat.
Cen menekankan pentingnya membangun komunikasi lintas agama yang terbuka dan inklusif. Hal ini bisa dilakukan melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Karena, lanjut dia, FKUB memiliki peran sebagai wadah untuk berdialog, pertukaran gagasan, dan penyelesaian masalah secara damai.
Ia juga menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Natuna siap berkolaborasi dengan FKUB dalam menciptakan iklim sosial yang rukun dan damai.
“FKUB berperan penting dalam menjaga kerukunan. Oleh karena itu, kami berharap FKUB terus aktif membina dan merawat keharmonisan antar umat beragama,” kata dia.
Baca juga: Pemkab Natuna dan polres sinergi cukupi kebutuhan air bersih warga Desa Tapau
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Natuna, Subadi, mengatakan Pemkab Natuna aktif mendukung dan menjaga kerukunan umat beragama. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan menyediakan lahan untuk pembangunan Sekretariat Bersama (Sekber) FKUB Natuna.
Saat ini, lanjut dia, pembangunan Gedung Sekber FKUB sedang berlangsung di kawasan Komplek Masjid Agung Baitul Izzah, Natuna, dengan anggaran yang berasal dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Gedung ini dibangun sebagai tempat untuk berdiskusi tentang menjaga kerukunan, menyelesaikan pertikaian antar agama, serta kegiatan positif lainnya.
“Tanah itu milik pemerintah daerah, dan diperuntukkan bagi FKUB. Bukan hibah ke Kemenag,” ujar Subadi.
Ia juga menyebut bahwa kondisi kerukunan umat beragama di Natuna saat ini tergolong baik, berkat sinergi yang terjalin antara pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat.
“Natuna sudah rukun. Dengan adanya Sekber FKUB, mudah-mudahan kerukunan ini semakin kuat dan terjaga,” ucap dia.
Baca juga: Pemerintah pusat mulai perbaiki Asrama Haji Natuna untuk Sekolah Rakyat
Baca juga: PLN Natuna mulai aliri listrik 24 jam di Pulau Seluan