Jakarta (ANTARA) - Pemain timnas Indonesia Rizky Ridho meminta maaf kepada masyarakat tanah air, setelah dia bersama timnya gagal membawa tim Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.
Hal ini dikatakan Ridho setelah kekalahan 0-1 melawan Irak pada laga kedua Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran keempat di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu WIB.
Kekalahan ini membuat Indonesia mengakhiri putaran keempat sebagai juru kunci dan langsung gugur. Dua tim di atas mereka adalah Irak dan Arab Saudi yang sama-sama mengoleksi tiga poin.
“Terima kasih atas doa dan dukungan yang selalu diberikan kapan pun dan di mana pun. Mohon maaf, kami belum bisa mewujudkan mimpi kalian semua,” kata pemain Persija Jakarta itu, dikutip dari akun resmi Instagram miliknya, Senin.
Pada pertandingan itu, Ridho tampil sebagai starter untuk mencatatkan penampilan ke-47 bersama Indonesia sejak debutnya melawan Oman pada Mei 2021.
Ia berduet dengan Jay Idzes di bek tengah dalam sistem empat bek, dalam formasi 4-2-3-1. Ini adalah kali pertama dia dan Idzes bermain bersama bukan dengan sistem permainan tiga bek.
Ridho kemudian menuturkan rasa kecewanya karena Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026. “Perjalanan yang sangat panjang ini harus berhenti, tidak sesuai dengan harapan dan mimpi kita semua,” kata Ridho.
Bek 23 tahun itu merupakan salah satu penggawa penting Garuda di babak kualifikasi ini karena selalu menjadi bagian tim sejak babak kualifikasi putaran pertama yang dimainkan pada Oktober 2023, ketika Indonesia menumbangkan Brunei Darussalam dalam agregat 12-0. Di dua laga tersebut, Ridho mencetak dua gol.
Tercatat, dari total 20 pertandingan yang dijalani Indonesia selama dua tahun di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ridho hanya absen dua kali.
Dua laga itu adalah laga terakhir Indonesia di babak putaran ketiga sewaktu dikalahkan Jepang 0-6 ketika dirinya tak masuk skuad final dan juga laga pertama babak kualifikasi putaran keempat saat dikalahkan Arab Saudi 2-3 ketika dirinya hanya menghangatkan bangku cadangan.
“Sampai di titik ini tidaklah mudah, tetapi kami selalu berusaha memberikan semuanya untuk negara ini,” ucap Ridho.
Baca selanjutnya
Jay Idzez...
Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyampaikan pesan penuh makna setelah kegagalan skuad Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026.
Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Jay mengaku kecewa, tetapi menegaskan bahwa kegagalan ini bukan akhir dari perjalanan Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Irak pada laga kedua putaran keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah pada Minggu.
Gol tunggal Irak dicetak oleh Zidane Iqbal pada menit ke-76 setelah menerima umpan matang dari Youssef Amyn.
Hasil ini membuat Indonesia menutup peluang untuk lolos ke babak selanjutnya, setelah sebelumnya juga kalah 2-3 dari Arab Saudi pada laga perdana.
Dengan dua kekalahan tersebut, pasukan Garuda menempati posisi juru kunci Grup B. Hanya juara grup yang lolos ke Piala Dunia, sedangkan peringkat dua melaju ke putaran kelima.
“Sulit rasanya ketika kita sudah lama mengerjakan sesuatu, lalu gagal,” ungkap Jay Idzes dalam unggahan di akun Instagram miliknya pada Minggu.
“Mungkin memang belum waktunya, mungkin Yang di Atas punya jalan yang berbeda. Mungkin kita butuh pengalaman ini untuk belajar dan berkembang.”
Jay mengakui hasil ini berat diterima, mengingat seluruh pemain telah bekerja keras untuk mewujudkan mimpi tampil di panggung terbesar sepak bola dunia.
Namun, dia menilai setiap perjalanan, termasuk kegagalan, membawa pelajaran berharga bagi tim.
"Kesempatan ini bisa menjadi momen penting untuk memperkuat mental dan pengalaman kami dalam menatap masa depan,” katanya menambahkan.
Meski gagal membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, Jay menegaskan bahwa perjuangan ini bukanlah kegagalan, melainkan proses membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan sepak bola nasional.
“Meskipun kalah, perjalanan ini tidak terasa seperti sebuah kegagalan,” ujar kapten berusia 24 tahun itu.
“Saya mengerti semua orang ingin kita langsung sukses, begitu pula kami. Namun, kami sedang membangun sesuatu bukan hanya untuk diri kami sendiri, melainkan untuk generasi mendatang.”
Jay juga menegaskan tujuan utama Timnas Indonesia adalah mengangkat nama sepak bola Tanah Air ke level dunia.
"Tujuan kita adalah meraih hal-hal hebat bersama, tetapi yang lebih penting adalah mengangkat nama sepak bola Indonesia di peta dunia,” ujarnya.
Tak lupa, Jay Idzes menyampaikan apresiasi kepada seluruh suporter yang setia mendukung perjuangan skuad Garuda di sepanjang kualifikasi.
“Perjalanan ini bagaikan roller coaster, tetapi kalian selalu ada bersama kami untuk mendukung kami,” katanya.
“Tanpa kalian semua, kita tidak akan berada di posisi ini. Terima kasih dari hati yang terdalam.”
Di akhir pesannya, Jay menyerukan persatuan di tengah kekecewaan. Dia berharap agar para pemain, pelatih, dan suporter tetap saling menghormati serta mendukung satu sama lain.
“Saya meminta kalian semua untuk menghormati dan mendukung semua pemain dan staf. Siapakah kita bila mulai saling menyerang di saat yang berlawanan? Itu bukan kita, itu bukan Indonesia. Kita selalu bersama, apa pun yang terjadi. Ini bukan akhir bagi kita, ini baru permulaan.” ujar Jay dengan tegas.
Pesan Jay Idzes menjadi pengingat bahwa perjuangan Timnas Indonesia masih panjang dan semangat persatuan adalah modal utama untuk menatap masa depan yang lebih cerah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rizky Ridho: Maaf, belum bisa wujudkan mimpi kalian semua