Batam (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memperkuat sistem peringatan dini terhadap cuaca ekstrem di wilayah pesisir dengan keberadaan dua radar cuaca baru yang dibangun di Tanjungpinang dan Natuna.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam selaku koordinator BMKG Provinsi Kepri Ramlan Djambak mengatakan akhir Desember 2025 radar cuaca dibangun di Natuna dan awal 2026 dibangun di Kota Tanjungpinang.
“Saat ini Kepri baru memiliki satu radar cuaca yang berada di Kota Batam, akhir tahun ini ada penambahan lagi di Natuna dan 2026 di Tanjungpinang,” kata Ramlan saat dikonfirmasi di Batam, Rabu.
Baca juga: Bulog Natuna siapkan77,36 ton beras bantuan pangan untuk warga
Dia menjelaskan radar cuaca yang dibangun di Natuna pada Desember 2025 merupakan radar buatan Jerman dengan tipe S-Band.
Tipe S-Ban memiliki cakupan area deteksi lebih dari 400 km, berbeda dengan radar cuaca di kota Batam merupakan tip X-band dengan area cakupan 0 sampai dengan 200 km. Begitu juga dengan Kota Tanjungpinang, radar yang dibangun tipe S-Band.
Dipilihnya radar dengan cakupan area luas ini, kata dia, karena Kepri merupakan wilayah maritim yang pulau-pulaunya tersebar di sejumlah area, hingga berbatasan dengan Laut China.
“Dengan adanya radar ini, bisa meng-cover pengamatan cuaca di wilayah Natuna yang selama ini belum ter-cover dengan radar yang ada di Batam,” katanya.
Radar ini, lanjutnya, akan memperkuat sistem pengamatan cuaca oleh BMKG yang juga menggunakan Satelit Himawari milik Jepang.
Baca juga: BP Batam dan Wamen Helvi perkuat daya saing UMKM Batam agar berorientasi ekspor
Menurut dia, cara kerja radar dan satelit berbeda. Satelit lebih global yang memotret atmosfer serta awan hujan yang belum tentu terjadi hujan. Sedangkan radar, lebih spesifik dan real time.
Radar bekerja dengan berotasi 360 derajat, menangkap area yang dipotret, lalu diolah menjadi sebuah data bahwa terjadi hujan.
“Jadi dengan ada radar cuaca ini, sistem peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Kepri, khususnya di Natuna dan Tanjungpinang, jadi lebih cepat terbacanya dan tersampaikannya kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga bisa lebih cepat memitigasi bencana alam,” katanya.
Ramlan menambahkan kehadiran dua radar cuaca ini tentunya menjadi bahan informasi cuaca yang akurat yang berfungsi sebagai informasi bagi aktivitas darat, laut, dan udara.
“Dengan bantuan radar ini kami lebih cepat mengamati kondisi cuaca, bisa terjadi cuaca ekstrem bisa lebih cepat diinformasikan,” katanya.
Baca juga: Kamis, cuaca Kepri masih diprakirakan berawan
Informasi cuaca ekstrem yang lebih cepat dan akurat ini, kata dia, tentunya bermanfaat tidak hanya untuk sistem transportasi, tapi juga kebijakan pemerintah dalam pembangunan dan pariwisata serta penanggulangan bencana.
“Seperti di Bali itu, para peselancar itu memerlukan informasi cuaca untuk bisa berselancar. Begitu pula di Natuna, kalau pariwisatanya berkembang ke sektor tersebut,” katanya.
Untuk pembangunan, kata dia, dengan adanya pengamatan cuaca lebih cepat dan akurat, maka pemerintah dapat merencanakan pembangunan secara efektif dan efisien.
Informasi cuaca lebih awal, sehingga BMKG dapat menyampaikan informasi tersebut kepada institusi, seperti BPBD dalam penanganan bencana.
Selain radar cuaca, BMKG juga membangun radar high frequency di Natuna bagian timur, yang bisa mendeteksi gelombang dan arus laut, termasuk tsunami.
Baca juga:Pemkab Natuna proses pemberhentian permanen dua ASN terlibat pidana
Pemkab Natuna menyiapkan 13,89 ton beras CBPD bagi warga kurang mampu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG perkuat peringatan dini cuaca ekstrem di Kepri lewat radar baru