Kepri-Denmark buka kerjasama bidang industri ramah lingkungan

id Energi ramah lingkungan,ebt,kepri,denmark

Kepri-Denmark buka kerjasama bidang industri ramah lingkungan

Gubernur Kepri Ansar Ahmad melakukan video conference dengan Duta Besar Denmark Lars Bo Larsen di Ruang Rapat Utama, Pulau Dompak Tanjungpinang, Kamis (25/3/2021). ANTARA/HO-Humas Pemprov Kepri

Tanjungpinang (ANTARA) - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Denmark membuka peluang kerjasama di bidang industri ramah lingkungan, kata Gubernur Ansar Ahmad saat melakukan konferensi video dengan Duta Besar Denmark Lars Bo Larsen di Pulau Dompak Tanjungpinang, Kamis.

Ansar Ahmad menyampaikan bahwa penggunaan energi pada industri dan rumah tangga di Kepri saat ini memang masih bergantung pada pemanfaatan dari bahan bakar fosil, namun untuk ke depan pemerintah terus mendorong agar penggunaan energi yang ramah lingkungan terus ditingkatkan sebagai energi substitusi guna mendukung energi berkelanjutan pada masa mendatang.

“Banyak potensi green energy dimiliki oleh Kepri yang sedang dan masih akan dikembangkan guna menjaga ketersediaan energi di masa mendatang tanpa membahayakan lingkungan,” ujar Ansar.

Kepada Dubes Denmark, Ansar menjelaskan potensi energi terbarukan di Kepri sangat besar, beberapa di antaranya yaitu biomassa, biogas, potensi energi laut, potensi energi angin serta potensi tenaga surya.

“Kalau energi biomassa potensinya 11,6 MW, kemudian potensi biogas 4,3 MW, potensi energi laut 126, 567 MW, potensi angin 922 MW dan potensi tenaga surya mencapai 7.763 MW,” jelas Ansar.

Lebih lanjut, Ansar juga menjelaskan beberapa program yang dilakukan Pemprov Kepri dalam rangka menjaga keberlangsungan lingkungan dan juga dalam rangka pengunaan bioenergi yang tentunya ramah terhadap lingkungan, di antaranya rencana pembangunan PLTU Biomassa 2 x 100 MW di Tanjung Sauh, Batam yang melibatkan PLN dengan pihak swasta.

“Energi ramah lingkungan ini tentunya akan mendukung dan memperkuat cadangan daya bagi Batam dan Bintan memberikan manfaat cukup besar bagi masyarakat serta menjadi magnet baru bagi berkembangnya kawasan-kawasan baru dan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kepri,” ungkapnya.

Selain itu, katanya, Kepri saat ini merupakan salah satu daerah pilot project dari PGN dalam hal pemanfataan gas bumi yang hemat dan bersih ke rumah tangga. Pemanfaatan bioenergi lain saat ini sedang dikembangkan juga di Kepri, yaitu pemanfaatan sumber energi tenaga surya dan energi yang digerakkan oleh angin.

“Untuk tenaga surya sekarang telah kita manfaatkan untuk sebagai salah satu program cakupan pelayan listrik di perkampungan nelayan serta untuk penerangan di jembatan dan beberapa area jalan di Pulau Bintan. Ini akan terus kita perluas sesuai dengan kebutuhan penerangan listrik memanfaatkan tenaga surya,” jelasnya.

Pemprov juga melakukan beberapa hal lainnya berkaitan dengan energi berkelanjutan, misalnya meresmikan pengoperasian fasilitas pengolahan limbah minyak B3 dan tank cleaning di PT Batam Slop & Sludge Treatment Centre (BSSTEC), mendorong instalasi pengolahan limbah rumah tangga yang pilot project di Batam.

Kemudian, melaksanakan program penangan kembali pantai dan hutan bakau, khususnya di kawasan batam, Bintan dan karimun serta mempercepat penyelesaian perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K).

Selanjutnya, mengulas kembali peraturan daerah untuk memberikan insentif pajak untuk mendukung inisiasi kota hijau khususnya di sektor transportasi dan kendaraan bermotor yang menggunakan tenaga listrik.

“Intinya Pemprov sangat mendukung pembangunan yang mengutamakan kehidupan lingkungan yang berkelanjutan. Oleh karena itu kami mengundang Duta Besar Denmark agar bisa datang kemari untuk melihat potensi kerjasama di bidang ini yang bisa dikerjakan bersama,” sebut Ansar.

Sementara itu Duta Besar Denmark Lars Bo Larsen mengaku sangat tertarik dengan penjelasan yang disampaikan Gubernur Ansar Ahmad terkait peluang kerjasama yang bisa dijalin antara Denmark dengan Kepri.

“Nanti kami akan kirim delegasi ke sana untuk melihat secara langsung, potensi konkret apa saja yang bisa menjadi peluang kerjasama. Mungkin kami akan memilih beberapa proyek prioritas yang menjadi kebutuhan dari Kepri,” ucapnya.

Dubes Denmark juga mengajak Pemprov Kepri untuk bekerjasama dalam proyek greenship, yaitu inovasi penggunaan tenaga listrik bagi kapal-kapal penyeberangan di daerah kepulauan.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE