Batam (ANTARA) - Memburuknya situasi COVID-19 di Kota Batam, membuat pihak SMA Negeri 1 Batam kembali melakukan kegiatan pembelajaran secara daring untuk siswa kelas X dan XI, sampai batas waktu yang memungkinkan untuk kembali melakukan pembelajaran dengan tatap muka.
Dari informasi yang ANTARA Kepri dapat, SMA Negeri 1 Batam rencananya akan melakukan pembelajaran tatap muka pada hari Senin (19/4), dan gagal karena penyebaran virus COVID-19 yang semakin memburuk di Kota Batam.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Dali mengatakan, sebaiknya SMA maupun SMK yang ada di Kota Batam kembali belajar di rumah.
"Dalam situasi seperti sekarang ini, sebaiknya untuk SMA/SMK yang ada di Kota Batam kembali belajar di rumah secara daring/luring," ucapnya melalui telepon.
Dirinya menambahkan, bahwa kepala sekolah dapat mengambil keputusan untuk kembali melakukan proses pembelajaran di rumah atau melalui daring.
"Surat pembelajaran tatap muka itu berlaku fleksibel, melihat situasi kepala sekolah boleh mengambil keputusan kembali belajar di rumah. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri," tambahnya.
Selanjutnya, saat disinggung hal yang sama, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi.
"Ya nanti kita akan evaluasi, kalau memang karena zona saat ini mereka harus belajar di rumah lagi, ya kita kembalikan ke rumah. Kita lihatlah perkembangannya, ini kan kita tangani bersama, satgas khususnya nanti saya bentuk," ucapnya saat di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, Senin (19/4).
Ditempat yang sama, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, bahwa salat tarawih di masjid, safari Ramadhan dan proses pembelajaran dengan tatap muka tetap dirinya bolehkan.
"Boleh, nanti saya hijaukan tenang saja, jalan terus," ucapnya.
Berdasarkan data infografis perkembangan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau, Senin (19/4), Kota Batam berstatus zona oranye dengan kasus aktif sebanyak 399 kasus atau 5,97% dari total kasus secara kumulatif sebanyak 6.685 kasus.
Berita Terkait
127 anak di Batam berkewarganegaraan ganda
Selasa, 19 Maret 2024 17:47 Wib
BP Batam beri pelatihan pertanian hidroponik kepada warga Rempang Eco City
Selasa, 19 Maret 2024 15:14 Wib
Polda Kepri tingkatkan patroli selama bulan Ramadhan
Selasa, 19 Maret 2024 14:37 Wib
DPRD imbau perusahaan di Batam bayarkan THR tepat waktu
Selasa, 19 Maret 2024 8:05 Wib
Pelni sediakan 19 kapal layani mudik gratis Lebaran 2024, termasuk Batam-Belawan
Senin, 18 Maret 2024 20:42 Wib
Kepri anggarkan bantuan rumah ibadah Rp114 miliar
Senin, 18 Maret 2024 17:47 Wib
Kanwil: Masa tunggu keberangkatan haji di Kepri mencapai 23 tahun
Senin, 18 Maret 2024 16:02 Wib
Dubes Singapura terkesan dengan pembangunan infrastruktur Batam
Senin, 18 Maret 2024 15:45 Wib
Komentar