Pasien COVID-19 di Kepri bakal sulit cari tempat karantina terpadu

id Tempat karantina terpadu, pasien COVID 19 di Kepri, hampir penuh

Pasien COVID-19 di Kepri bakal sulit cari tempat karantina terpadu

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mohamad Bisri. (FOTO ANTARA/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Pasien COVID-19 di Provinsi Kepulauan Riau bakal kesulitan untuk mendapatkan tempat karantina terpadu  karena terus meningkatnya kasus penularan virus corona.

Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kepri menyatakan tempat karantina terpadu pasien COVID-19 di wilayah itu hampir penuh menyusul peningkatan kasus aktif.

"Ya, sekarang sudah mendekati penuh," kata Kepala Dinkes Kepri Mohammad Bisri, di Tanjungpinang,  Ahad.

Untuk mengantisipasi penambahan pasien COVID-19 tersebut, kata dia, sejumlah rumah sakit (RS) akan menambah tempat tidur cadangan untuk menampung warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Saya sudah koordinasi dengan pihak rumah sakit untuk mempersiapkan tempat tidur cadangan. Jadi nanti tempat tidur di RSUP Kepri, RSAL Tanjungpinang akan ditambah. Saya juga sudah minta RS yang di Bintan dan Tanjunguban juga ditambah," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga meminta seluruh rumah sakit untuk memperhatikan ketersediaan tabung oksigen.

"Untuk mengantisipasi pasien, yang kita pikirkan itu tabung oksigen harus ada," kata Mohammad Bisri

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Nugraheni mengatakan, telah melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Provinsi Kepri terkait lokasi isolasi yang hampir penuh.

"Sekarang hampir 80 persen. Tapi kita sudah berkoordinasi dengan gugus provinsi untuk malasah itu," tambahnya.

Ia menjelaskan, bahwa sudah mencari beberapa tempat alternatif yang cocok untuk lokasi isolasi terpadu apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19.

"Kami sudah menjajaki banyak tempat, seluruh kecamatan kota sudah diperintahkan oleh tim gugus untuk mencari alternatif, sehingga bisa menjadi tempat isolasi agar pengawasannya lebih baik," demikian Nugraheni.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE