Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkot Tanjungpinang, Kepri, membantah pemberitaan yang berkembang tentang aksi kejar-kejaran oleh tim gabungan saat melakukan razia tes cepat antigen terhadap warga di Pasar Bintan Center.
“Mungkin masyarakat ada yang merasa takut dites, kemudian menghindar. Tapi tidak ada aksi kejar-kejaran seperti yang diduga," kata Kepala Satpol PP Kota Tanjungpinang Ahmad Yani, Senin.
Ia mengatakan, tim gabungan dari Satpol PP, Pemadam Kebakaran, BPBD, Tim Kesehatan dan Satgas COVID-19 saat tiba di lokasi terlebih dahulu memberitahu warga akan dilaksanakan tes antigen di tempat.
Pihaknya juga tidak melakukan tindakan pemaksaan kepada warga, tetapi tetap melalui pendekatan dan pemahaman dari petugas.
Dia mengakui memang ada satu pedagang yang menangis saat akan dilakukan tes, namun setelah dilakukan pendekatan dan pemahaman akhirnya yang bersangkutan mau dites.
"Dari pengakuannya, alasan tidak mau di tes adalah karena sedang demam dan tetap berjualan sehingga takut hasil tes-nya positif," jelas Yani.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang Rahma menyampaikan alasan tes antigen dilaksanakan di Pasar Bintan Center, karena pasar merupakan salah satu tempat keramaian untuk transaksi jual beli. Penyebaran COVID-19 dapat terjadi saat bertransaksi.
“Virus dapat berpindah melalui kantong plastik dari barang yang dibeli yang diserahkan penjual, juga dapat melalui transaksi uang saat pembayaran dan kembalian," jelas Rahma.
Rahma menegaskan upaya yang dilakukan ini sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menekankan keseriusan pemerintah dalam menanggulangi lonjakan COVID-19 dan wajib ditindaklanjuti oleh para Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di wilayah masing-masing.
“Atas dasar itu semua kebijakan kami laksanakan, membuat surat edaran pemberlakuan protokol kesehatan di semua tempat, hingga melakukan tracing untuk menemukan klaster penyebarannya di tempat umum," ungkapnya.
Rahma menjelaskan terkait pelaksanaan tes antigen di tempat keramaian baik di rumah makan, swalayan, warnet adalah sebagai langkah agar masyarakat mengurangi mobilitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Tim satgas turut mengawasi jika terdapat pelanggaran protokol kesehatan di tempat tersebut maupun imbauan jam malam.
"Kami berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta mendukung upaya pemerintah dalam memutus penyebaran COVID-19 di Tanjungpinang," demikian Rahma.
Berita Terkait
BNN Tanjungpinang tes urine ABK kapal penumpang angkutan Lebaran 2024
Jumat, 5 April 2024 13:38 Wib
Tempat hiburan malam di Batam langgar aturan operasional saat Ramadhan
Kamis, 14 Maret 2024 7:05 Wib
WhatsApp tes batasi "screenshot" foto profil
Kamis, 22 Februari 2024 7:56 Wib
Polres Natuna masifkan razia knalpot tidak sesuai standar
Jumat, 2 Februari 2024 17:27 Wib
Polres Natuna tertibkan knalpot brong milik anak sekolah
Kamis, 25 Januari 2024 14:20 Wib
Polisi bebaskan Saipul Jamil setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan narkotika
Sabtu, 6 Januari 2024 17:27 Wib
Kemenkumham gandeng Polda Kepri untuk tes kesamaptaan calon penjaga tahanan
Senin, 11 Desember 2023 9:52 Wib
Tes seleksi PPPK di Kabupaten Natuna dilaksanakan pada 17-24 November
Kamis, 16 November 2023 16:07 Wib
Komentar