Pekanbaru (ANTARA) - Tiga oknum pimpinan Bank Riau Kepri diduga menggelapkan dana nasabah dan kasusnya membuat Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Syafaruddin Poti geram karena dapat merusak keprcayaan terhadap bank daerah itu.
"Kok bisa sampai tiga orang yang menggelapkan dana nasabah. Ini tentu menjadi tamparan besar bagi BRK. Jangan sampai karena ulah oknum-oknum ini tidak ada lagi kepercayaan nasabah kepada BRK," kata Syafaruddin Poti di Pekanbaru, Sabtu.
Ketiganya yakni M yang merupakan Kepala Cabang BRK Tembilahan (Kabupaten Indragiri Hilir), J menjabat sebagai Kacab Teluk Kuantan (Kabupaten Kuantan Singingi), dan NAN menjabat sebagai Kacab Pembantu BRK Bagan Batu (Kabupaten Rokan Hilir). Kasusnya saat ini sedang diusut aparat setempat.
Hal ini seakan menjadi preseden buruk bagi bank daerah yang tengah beralih menuju perbankan syariah tersebut. Sebelumnya kasus hampir juga belum lama ini terjadi yakni pembobolan rekening nasabah BRK di Kota Pekanbaru yang mencapai Rp1,3 miliar.
Poti meminta agar BRK tidak lagi kecolongan dengan kondisi ini sehingga harus ada pengawasan internal yang sangat ketat terhadap manajemen BRK. Dia mengkhawatirkan kasus ini akan berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat.
"Kami menilai BRK kurang dalam pengawasan internal mereka sehingga terjadi kejadian seperti ini. Jangan gara-gara tiga oknum BRK ini justru menimbulkan opini yang tidak baik di tengah masyarakat. Citra yang baik harus dikembalikan lagi oleh BRK agar nasabah tidak khawatir ketika menitipkan uang mereka," ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Dia juga meminta agar dilakukan evaluasi dan seleksi ulang terhadap jajaran dan karyawan yang bekerja di BUMD ini. Harus ditempatkan orang-orang yang amanah dan profesional dalam mengelola keuangan.
"Untuk itu saya minta direktur BRK harus selektif dalam menempatkan karyawannya. Saya berharap tak ada lagi kejadian yang mencoreng nama BRK," ucap dia.
Dia meminta kepada aparat kepolisian untuk menindak tegas tiga oknum tersebut. Pihaknya di DPRD Riau juga akan memanggil jajaran BRK untuk meminta penjelasan soal kebobolan yang terjadi. "Kita akan sampaikan ke komisi terkait untuk memanggil jajaran BRK ini," tuturnya.
Berita Terkait
Kepri dapat rekor MURI untuk Kebaya Labuh dan kue Tepung Gomak
Sabtu, 20 April 2024 7:04 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
BPBD Natuna padamkan kebakaran lahan di Kecamatan Bunguran Selatan
Jumat, 19 April 2024 16:00 Wib
Penumpang Bandara Tanjungpinang selama libur lebaran naik 25 persen
Jumat, 19 April 2024 15:35 Wib
Natuna Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kepri
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
Komentar