Kompleks pertokoan di Tanjungpinang tutup karena PPKM Darurat

id Ratusan toko, di Tanjungpinang,tutup, selama PPKM Darurat

Kompleks pertokoan di Tanjungpinang tutup karena PPKM Darurat

Anggota kepolisian memeriksa pengendara dan penumpang yang tidak menaati protokol kesehatan di kawasan penyekatan Jalan Merdeka, Tanjungpinang. (Antara/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Ratusan toko di sejumlah kompleks pertokoan di Tanjungpinang, ibu kota Kepulauan Riau tutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Kami ikuti perintah pemerintah," kata Rati, salah seorang pemilik toko baju di Tanjungpinang, Rabu.

Selain toko pakaian yang tutup, pemilik toko mainan anak-anak dan toko perkakas juga tutup. Sebagian kecil rumah makan juga tutup.

"Toko kami tutup sudah tiga hari, sejak PPKM Darurat. Karyawan diliburkan sampai selesai PPKm Darurat," ucap Roki, salah seorang pedagang mainan anak-anak.

Pedagang lainnya, Ida berharap PPKM Darurat tidak berlangsung lama agar pedagang dapat kembali beraktivitas. Gaji karyawan tetap harus dibayar, sementara pendapatan dari toko, nol sehingga memberatkan para pedagang jika PPKM Darurat berlangsung lama.

"Kami akan menerapkan protokol kesehatan, sama seperti sebelum PPKM Darurat diterapkan," katanya.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan secara umum penyelenggaraan PPKM Darurat di Tanjungpinang berlangsung baik, meski ada beberapa pedagang yang tidak menaati protokol kesehatan saat berjualan.

Pedagang makanan siap saji maupun buah-buahan juga sudah diingatkan tidak menyediakan kursi dan meja untuk pelanggan.

"Ada sejumlah pedagang buah yang tidak menerapkan protokol kesehatan, sudah diberikan peringatan," tuturnya.

Tjetjep mengemukakan tempat hiburan malam di Tanjungpinang juga tutup. Namun masih ada beberapa kafe yang masih buka, dan orang-orang di sekitarnya tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Kami minta Pemkot Tanjungpinang untuk mengawasi kafe di lokasi yang agak remang-remang. Tutup saja kafe tersebut karena rawan penyebaran COVID-19," ujarnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE