Tanjungpinang (ANTARA) - Polisi Malaysia membebaskan empat dari enam nelayan asal Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang mereka tangkap karena memasuki perairan negara tersebut dan satu bulan ditahan di Tanjung Sedili, sedangkan dua lainnya yang berperan sebagai tekong kapal pompong masih menjalani proses sidang.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Bintan Buyung Adly mengatakan keempat nelayan dinyatakan bebas setelah Mahkamah Kote Tinggi Johor Bahru memutuskan bahwa mereka tidak sengaja masuk ke perairan negara tetangga, karena perahu yang digunakan mengalami mati mesin saat melaut di perbatasan Indonesia-Malaysia pada bulan Juli 2021.
"Keempatnya dibebaskan pada Kamis, 5 Agustus 2021," kata Buyung Adly di Tanjungpinang, Jumat.
Pada hari yang sama, kata Buyung, dua nelayan, yakni Sandi (17) dan Andi (17) sudah dipulangkan ke Batam melalui pelabuhan internasional Johor Bahru dengan didampingi KJRI setempat.
Di Batam, keduanya menjalani karantina sekitar satu minggu. Setelah itu baru dipulangkan ke rumah masing-masing.
Sementara dua nelayan lainnya, yaitu Reza Mavian (17) dan Gunawan (17), masih menjalani karantina di Malaysia karena terkonfirmasi positif COVID-19 ketika akan dipulangkan ke Batam.
"Setelah selesai karantina di Malaysia, keduanya juga langsung dipulangkan ke Batam," kata Buyung.
Buyung mengharapkan dua tekong nelayan Kabupaten Bintan Agus Suprianto (26) dan Rafli (33) yang masih menjalani persidangan di Mahkamah Kote Tinggi Johor Bahru dapat dibebaskan lewat jalur diplomasi mediasi.
Pihaknya mengapresiasi pendampingan yang dilakukan KJRI Johor Bahru selama keenam nelayan tradisional itu ditahan di Malaysia.
"Dari informasi yang kami dapatkan, nelayan Bintan di Malaysia kondisinya baik-baik saja," kata Buyung.
Berita Terkait
Dua helikopter Angkatan Laut Kerajaan Malaysia jatuh
Selasa, 23 April 2024 12:31 Wib
Tiga kapal nelayan Natuna ditangkap di perairan Malaysia
Senin, 22 April 2024 13:44 Wib
Polisi Malaysia lacak tersangka penembakan di Bandara Kuala Lumpur
Minggu, 14 April 2024 16:30 Wib
Malaysia mengutuk keras serangan Israel terhadap pekerja kemanusiaan di Rafah
Minggu, 14 April 2024 11:15 Wib
Jelang Idul Fitri, Bakamla Batam salurkan puluhan paket sembako kepada nelayan
Kamis, 4 April 2024 16:48 Wib
PT BIB Kepri: Jumlah penumpang dari Malaysia 180 orang/hari pada musim lebaran
Kamis, 4 April 2024 12:49 Wib
Warga Israel ditangkap di Kuala Lumpur bayar Rp32 juta per pistol
Rabu, 3 April 2024 5:35 Wib
TNI AL menggagalkan penyelundupan PMI dan WNA Bangladesh ke Malaysia
Selasa, 2 April 2024 6:30 Wib
Komentar