Ekspor industri pengolahan di Kepri tidak terpengaruh pandemi

id Ekspor industri pengolahan

Ekspor industri pengolahan di Kepri tidak terpengaruh pandemi

Dokumentasi ekspor perdana alumina ke Malaysia oleh PT BAI di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (2/7/2021). ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala BPS Provinsi Kepri Agus Sudibyo mengatakan kegiatan ekspor industri pengolahan di daerah itu tidak terpengaruh pandemi COVID-19 karena sistem kerjanya menggunakan lebih banyak teknologi mesin dan komputer.

Agus Sudibyo di Tanjungpinang, Minggu, menyebut ekspor industri pengolahan selama ini memang menjadi penopang perekonomian dengan menyumbang sekitar 41 persen pada struktur produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Kepri.

Adapun komoditas utama industri pengolahan yang diekspor, kata dia, didominasi mesin peralatan listrik dan pesawat mekanik.

Namun, yang perlu menjadi catatan adalah komoditas yang sama juga mendominasi impor di Provinsi Kepri.

"Jadi, bahan industrinya diimpor dari negara lain, kemudian diolah di sini. Setelah jadi, baru diekspor lagi," kata Agus menjelaskan.

Agus menjelaskan bahwa ekpsor industri pengolahan di wilayah tersebut masih menyasar negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Singapura.

Ia optimistis ke depan kegiatan ekspor terhadap tiga negara itu akan terus meningkat seiring dengan aktivitas ekonomi mulai tumbuh positif.

"Momentum ini harus diambil untuk meningkatkan ekspor industri pengolahan di Provinsi Kepri," ucap Agus.

Kawasan strategis industri di Provinsi Kepri terpusat di Kota Batam, disusul Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun atau dikenal dengan istilah BBK.

Ketiga kawasan ini berada pada jalur perdagangan internasional dan berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE