Bawaslu Kepri selenggarakan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif

id Bawaslu, selenggarakan, Sekolah Kader Pengawas Partisipatif,di Kepri

Bawaslu Kepri selenggarakan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif

Anggota Bawaslu Kepri Indrawan (ANTARA/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Riau menyelenggarakan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif di Provinsi Kepri, untuk meningkatkan kesadaran para generasi muda dalam mengalami pemilu.

Anggota Bawaslu Kepri Indrawan, di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan, pihaknya membagi dua kelompok dalam menyelenggarakan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif yakni Kota Batam, Karimun, Natuna, dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Kelompok itu terdiri dari 100 orang dari Batam dan Karimun, sementara Natuna 26 orang dan Anambas 23 orang sebagai peserta.

Kemudian kelompok lainnya yakni Kota Tanjungpinang yang satu daratan dengan Kabupaten Bintan, serta Kabupaten Lingga. Jumlah peserta Sekolah Kader Pengawas Partisipatif mencapai 100 orang.

Sekolah Kader Pengawas Partisipatif dilaksanakan selama tiga hari.

"Sekolah kader untuk kelompok Batam, Karimun, Natuna dan Anambas sudah dilaksanakan baru-baru ini, sedangkan kelompok lainnya dilaksanakan pada 1-3 Oktober 2021," ujarnya.

Indrawan menjelaskan seluruh peserta Sekolah Kader Pengawas Partisipatif di Kepri merupakan pemuda-pemudi tempatan. Rata-rata mereka berstatus sebagai mahasiswa.

"Ada juga wartawan yang ikut sekolah kader itu, seperti di Natuna," ucapnya.

Ia mengemukakan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif merupakan program nasional, yang dilaksanakan di seluruh provinsi untuk meningkatkan kualitas pengawasan pemilu. Seluruh peserta lulusan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif akan menjadi agen pengawas yang dapat bersinergi dengan Bawaslu Kepri, serta Bawaslu kabupaten dan kota.

Mereka diharapkan membentuk komunitas atas organisasi yang bertujuan mengawasi pemilu dan bersinergi dengan Bawaslu. Kegiatan peningkatan pengawasan pemilu, yang digelar oleh organisasi yang dibentuk agen pengawas pesta demokrasi itu dapat didukung oleh Bawaslu kabupaten dan kota maupun provinsi.

Dukungan yang diberikan bukan berupa dana bantuan, melainkan pengetahuan yang disampaikan oleh anggota Bawaslu sebagai narasumber.

"Kami berharap para pemuda-pemudi yang peduli terhadap pemilu melahirkan organisasi baru untuk meningkatkan partisipasi pengawasan yang dapat mendorong lahirnya pemilu yang berkualitas," katanya.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE