Kepri optimistis ekonomi Kepri bangkit setelah level PPKM turun

id Gubernur Ansar, optimistis, ekonomi Kepri bangkit,setelah, level PPKM turun

Kepri optimistis ekonomi Kepri bangkit setelah level PPKM turun

Pedagang sayur-mayur di Pasar Bintan Centre Tanjungpinang (Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan optimistis aktivitas perekonomian di wilayah itu bangkit setelah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level II.

"Penurunan level PPKM berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kepri sebab aktivitas perekonomian semakin cepat seiring dengan peningkatan mobilitas orang dan transportasi," kata Ansar, di Tanjungpinang, Rabu.

Ia meminta Satgas Penanganan COVID-19 kabupaten dan kota untuk memastikan 'tracing, testing dan treatment' dilakukan secara maksimal.

Selain itu, juga mengingatkan kepada petugas kesehatan untuk mengadministrasikan seluruh kegiatan pencegahan COVID-19 sehingga data yang disampaikan kepada pusat dan yang dipublikasikan setiap hari, akurat.

"Administrasi setiap kegiatan 'tracing, testing dan treatment' harus lengkap, dan tersampaikan secara jelas sehingga pusat yakin dapat menetapkan PPKM Level II di Kepri," ujarnya.


Satgas Penanganan COVID-19 kabupaten dan kota untuk harus tetap konsisten pencegahan penularan COVID-19 melalui bernagai cara seperti sosialisasi dan razia di tempat keramaian.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama saat beraktivitas.

"Mudah-mudahan pada 4 Oktober 2021, pusat menetapkan Level II PPKM di Kepri, buah dari hasil kerja keras kita semua," ucapnya.

Penurunan PPKM dari level III ke level II akan berdampak positif bagi seluruh sektor strategis di Kepri.

Sektor ekonomi akan bangkit ketika mobilitas penduduk semakin tinggi, dan pembatasan aktivitas masyarakat berkurang.

Syarat perjalanan laut dan udara yang selama PPKM IV dan III kerap dirasakan berat oleh sebagian masyarakat akan lebih dimudahkan saat Kepri ditetapkan sebagai PPKM II. Contohnya, syarat penerbangan tidak perlu lagi menggunakan tes PCR, melainkan cukup tes antigen.

Selain biaya tes PCR yang mahal, juga membutuhkan waktu sehari untuk mengetahui hasilnya. Sementara hasil tes antigen dapat lebih cepat diketahui.

Meski demikian, masyarakat tidak boleh euforia yang berlebihan ketika syarat perjalanan laut dan udara dimudahkan. Penumpang pesawat dan kapal harus lebih waspada, dan konsisten menerapkan protokol kesehatan.

"Jangan sampai menimbulkan klaster baru," katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE