Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang melalui Kepala Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang Raden Nurcahyo Nugroho optimistis Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) siap memenuhi kebutuhan ekspor pertanian ke Singapura.
"Sejak 2 tahun ke belakang, komoditas pertanian berupa buah maupun sayur dari daerah itu, terutama Pulau Bintan, tidak lagi diekspor ke Singapura," kata Raden dalam kegiatan fokus grup diskusi pertanian Kepri berorientasi ekspor di kawasan wisata Lagoi, Bintan, Senin (1/11).
Padahal, sebelum itu dalam sehari tak kurang dari 2 ton produk hortikultura tersebut menyeberang ke negara tetangga.
"Kami perlu diagnosis terlebih dahulu, baru tahu permasalahannya," ujarnya.
Menurut Raden, secara kualitas dan kuantitas hasil pertanian di Bumi Segantang Lada itu sudah sangat memadai untuk diekspor ke Singapura.
Ditambah lagi, letak geografis Kepri dan Singapura sangat dekat. Dengan waktu tempuh hanya sekitar 1 jam dengan transportasi laut.
Sejumlah daerah lainnya di Indonesia, seperti Sumatera Utara, sampai saat ini masih rutin mengekspor sayur hingga buah ke Singapura.
"Kepri lebih dekat dengan Singapura dibanding Sumatera Utara. Tentu peluang ekspor jauh lebih besar. Makanya, harus didorong terus," ucap Raden.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan bahwa daerahnya merupakan provinsi yang memiliki strategi pengembangan komoditas pertanian yang disesuaikan dengan luas wilayah, peningkatan mutu, dan daya saing untuk penguatan ekspor dari hulu sampai ke hilir.
Gubernur mengharapkan pelaku usaha di sektor pertanian dan pemerintah terkait gencar mempromosikan produk pertanian Kepri ke Singapura guna memaksimalkan ekspor dalam rangka mendukung program gerakan tiga kali ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Apalagi selama ini Kepri telah banyak mengekspor ternak babi ke Singapura. Pertanian pun diharapkan demikian, semoga pemerintah Singapura berkenan memfasilitasinya," ujar Ansar secara virtual.
Lim YiHonh, perwakilan dari Singapore Consulate General, mengaku siap memfasilitasi ekspor produk pertanian Kepri dengan menghubungkan pemerintah Kepri dan pemerintah terkait pertanian di Singapura.
Ia mengatakan bahwa Singapura memiliki rencana untuk berinvestasi di bidang pertanian di Kepri.
"Kami dengan senang hati membuka keran ekspor pertanian bagi Kepri. Akan tetapi, teknisnya perlu dibicarakan lebih lanjut," kata Lim yang hadir mengikuti fokus grup diskusi secara virtual dari Singapura.
Berita Terkait
Produk busana Indonesia tembus pasar Singapura
Kamis, 18 April 2024 9:12 Wib
Israel mengadu ke AS soal pembatasan ekspor oleh Turki
Rabu, 10 April 2024 7:24 Wib
Kepri siapkan Rp2,8 miliar untuk bantuan pertanian di Natuna
Minggu, 24 Maret 2024 16:23 Wib
BP Batam beri pelatihan pertanian hidroponik kepada warga Rempang Eco City
Selasa, 19 Maret 2024 15:14 Wib
Kepri jadi produsen produk halal domestik dan global
Sabtu, 16 Maret 2024 7:30 Wib
KKP umumkan lokasi hasil sedimentasi laut yang bisa dimanfaatkan, termasuk Natuna
Sabtu, 16 Maret 2024 6:05 Wib
Kemenag Kepri: Batas akhir sertifikasi produk wajib halal adalah 17 Oktober 2024
Rabu, 13 Maret 2024 16:45 Wib
Akademisi UMRAH galakkan inovasi produk olahan hasil laut Kepri
Kamis, 7 Maret 2024 17:10 Wib
Komentar