Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan posisi Indonesia sebagai negara penyeimbang yang kuat antara dua kekuatan utama dunia, yakni China dan Amerika Serikat (AS).
"Indonesia negara besar, negara yang kaya, negara yang tidak perlu berpihak pada satu kekuatan pun. Message (pesan) ini saya sampaikan ke teman saya di Tiongkok maupun di Amerika," katanya dalam webinar Tantangan Bisnis 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Menurut Luhut, dengan potensi tersebut, Indonesia punya bisa menjadi penyeimbang yang kuat antara dua negara tersebut.
"Jadi kita posisikan Indonesia sebagai penyeimbang yang kuat. Dan kita bisa mengambil, saya kira, keuntungan untuk ramai-ramai dalam hal ini," katanya.
Pesan itu pun disampaikannya soal klaim di perairan Laut China Selatan. Menurut mantan Menko Polhukam itu, Indonesia tidak pernah punya masalah soal klaim tersebut.
"Ini ada Natuna, ada South China Sea, itu kami nggak ada masalah. Tidak ada persoalan di situ. Sepanjang menyangkut teritorial, integrity Indonesia, kita tidak pernah diskusi pada siapapun. Jadi firm (tegas) posisi kita," tegasnya.
Luhut menuturkan, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, ia pun mengatakan Indonesia sudah berubah dari 15-20 tahun yang lalu.
Maka, salah besar jika AS tidak memandang Indonesia penting.
"Saya katakan ke Antony, 'Kalian lupa Indonesia, tidak dihitung Indonesia. Saya pikir tidak bisa, tapi kalau kalian tidak mau hitung (Indonesia) tidak apa-apa. Kami bisa survive (bertahan) juga kok'. Jadi seperti itu pesan yang saya sampaikan ke mereka bahwa inilah Indonesia. Beda dengan Indonesia dengan 15-20 tahun yang lalu," ungkapnya.
Luhut juga memastikan Indonesia sama sekali tidak berpihak pada salah satu negara. Selama kerja sama yang dilakukan saling menguntungkan, maka semua negara adalah kawan.
"Kita bilang siapa saja yang masuk, buat kita, kita kawan. Tidak ada masalah sepanjang itu saling menguntungkan," katanya.
Berita Terkait
Bebatuan geosite di Natuna jadi sasaran vandalisme
Selasa, 23 April 2024 19:34 Wib
KPU Natuna membuka pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 14:16 Wib
Kejari Pali tangkap tersangka terkait korupsi dana kredit usaha rakyat
Selasa, 23 April 2024 14:04 Wib
Dua helikopter Angkatan Laut Kerajaan Malaysia jatuh
Selasa, 23 April 2024 12:31 Wib
Timnas Indonesia hadapi Korsel di perempat final Piala Asia U-23
Selasa, 23 April 2024 5:51 Wib
Tiga kapal nelayan Natuna ditangkap di perairan Malaysia
Senin, 22 April 2024 13:44 Wib
PT KAI klarifikasi jumlah korban tewas akibat tabrakan di Sumsel
Senin, 22 April 2024 11:58 Wib
Singapura minta Natuna jadi penyedia bahan pangan di negaranya
Sabtu, 20 April 2024 18:55 Wib
Komentar