TPID ingatkan masyarakat belanja bijak demi hindari inflasi

id tpid kepri,hindari inflasi,belanja bijak

TPID ingatkan masyarakat belanja bijak demi hindari inflasi

Wakil Ketua TPID Kepri Musni Hardi K Atmaja (ANTARA/ Naim)

"Masyarakat diimbau untuk dapat berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan sehingga dapat mencegah terjadinya peningkatan tekanan inflasi secara signifikan," kata Wakil Ketua TPID Kepri Musni Hardi K Atmaja
Batam (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Kepulauan Riau mengingatkan masyarakat setempat untuk berbelanja secara bijaksana sesuai dengan kebutuhan, agar dapat menghindari lonjakan inflasi signifikan selama Ramadhan dan Idul Fitri.

"Masyarakat diimbau untuk dapat berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan sehingga dapat mencegah terjadinya peningkatan tekanan inflasi secara signifikan," kata Wakil Ketua TPID Kepri Musni Hardi K Atmaja dalam keterangan, Selasa.

Menurut dia, tekanan inflasi masih relatif tinggi pada April 2022, karena bertepatan dengan Ramadhan dan persiapan Idul Fitri.

Ia menyatakan, terdapat beberapa risiko inflasi yang perlu diwaspadai, antara lain peningkatan permintaan angkutan udara menjelang Idul Fitri, penyesuaian harga BBM non subsidi seiring tingginya harga minyak dunia, dan meningkatnya kebutuhan bahan pangan strategis masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran.

Terkait dengan risiko itu,  TPID akan fokus dalam memastikan ketersediaan pasokan, menjaga kelancaran distribusi, dan memastikan keterjangkauan harga dengan terus memastikan kelancaran aktivitas bongkar muat.

TPID juga akan terus memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan strategis pada distributor dan Bulog, serta melakukan melakukan pemantauan harga bahan pangan.

Dalam jangka panjang, pihaknya akan mendorong upaya pengendalian inflasi dengan meningkatkan kapasitas produksi lokal melalui penguatan kelembagaan nelayan/petani, perluasan lahan dan implementasi teknik budidaya yang lebih baik seperti Program Lipat Ganda, program "urban farming", dan digital "farming" kepada petani dan nelayan.

"TPID juga akan terus mendorong pemasaran bahan pangan secara online yang diintegrasikan dengan pembayaran secara digital," kata dia.

Sementara itu, pihaknya mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,68 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan Februari 2022 yang mengalami deflasi sebesar -0,42 persen (mtm).

Inflasi didorong kenaikan harga kelompok volatile food yakni minyak goreng dan cabai merah.

Secara tahunan, Kepri pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 3,24 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan Februari 2022 sebesar 2,47 persen (yoy). Namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi Nasional sebesar 3 ± 1 persen (yoy).

Inflasi di Kepri pada Maret 2022 bersumber dari kenaikan harga komoditas kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta minyak goreng.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE