Pengelola SPBU Sangkal Bias Distribusi BBM Bersubsidi

id Pengelola, SPBU,karimun, Sangkal, Bias, Distribusi, BBM, Bersubsidi,kuota,agen,apms

Karimun (ANTARA Kepri) - Pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jalan Poros Tanjung Balai Karimun yang merupakan satu-satunya SPBU di Pulau Karimun Besar menyangkal terjadi bias dalam pendistribusian bahan bakar minyak bersubsidi.

"Persediaan BBM bersubsidi di SPBU tidak mengenal kuota seperti untuk agen premium minyak subsidi (APMS). Jadi tidak mungkin terjadi bias dalam pendistribusian kepada masyarakat," kata Manajer Operasional PT Ology Karimun Bumi Sukses (OKBS) Yuswar Yahya Nati di Tanjung Balai Karimun, Kamis.

Yuswar mengatakan, persediaan premium dan solar di SPBU tergantung kebutuhan masyarakat, sehingga Pertamina tidak memberikan kuota khusus per bulan.

"Kami memesan BBM ke depo Tanjunguban, Bintan jika persediaan hampir habis. Soal terjadinya kelangkaan lebih sering disebabkan keterlambatan kedatangan sarana pengangkut," ucapnya.

Kebutuhan BBM untuk memenuhi permintaan konsumen, menurut dia mencapai 250 ton per pekan untuk premium dan 50 ton untuk solar.

Meski demikian, Yuswar tidak menyangkal terjadi bias distribusi yang dilakukan konsumen dengan modus membeli berulang kali dan selanjutnya dijual kembali secara eceran di kios-kios pengecer.

"Kalau pelanggan yang membeli berulangkali untuk dijual kembali memang sulit diawasi dan juga di luar kewenangan kami. Sebenarnya, pengawasan juga sudah dilakukan namun belum maksimal karena keterbatasan personel," katanya.

Menurut dia, pihaknya tidak dapat melarang pengendara sepeda motor maupun roda empat untuk membeli BBM.

"Kami tidak bisa untuk tidak tidak melayani konsumen sepanjang BBM yang dibeli langsung diisi ke dalam tangki kendaraan," ujarnya.

Terkait pembentukan Tim Monitoring Bahan Bakar Minyak oleh Pemkab Karimun, Yuswar yang juga Ketua Hiswana Migas Karimun itu menyambut positif karena dapat membantu pengawasan terhadap oknum-oknum yang menyelewengkan BBM bersubsidi.

"Kami mendukung upaya pemerintah untuk mengawasi pendistribusian bersubsidi karena seyoginya memang diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi lemah," ucapnya.

Pada kesempatan lain, Ketua Organisasi Angkutan Darat Karimun Amirullah menyatakan bias distribusi BBM di SPBU terjadi karena banyak konsumen yang membeli berulang kali dengan memodifikasi tangki kendaraan.

"Kami sudah menyurati pihak SPBU dan Pemkab terkait pembelian BBM di SPBU untuk dijual kembali secara eceran. Selain memodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah banyak, kendaraan tersebut datang berulang-ulang," katanya.

Amirullah menyarankan pengelola SPBU mencatat nomor polisi kendaraan atau memberlakukan kartu BBM untuk mencegah agar tidak pelanggan yang mengisi berulang-ulang," tambah Amirullah.

(KR-RDT/S006)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE