WHO: Memori dan tubuh anak-anak di Gaza alami kehancuran

id WHO,Anak Gaza,Blokade Israel

WHO: Memori dan tubuh anak-anak di Gaza alami kehancuran

Ilustrasi - Warga Palestina di Gaza antri makanan. ANTARA/Anadolu/py

Sementara itu, dalam pemberitaan terpisah, PBB menyerukan Israel untuk mencabut blokade terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dengan mengatakan bahwa penutupan akses bantuan yang sangat dibutuhkan merupakan "hukuman kolektif yang kejam."

"Hukum internasional tidak dapat dibantah: Sebagai kekuatan pendudukan, Israel harus mengizinkan masuknya dukungan kemanusiaan. Bantuan, dan nyawa warga sipil yang diselamatkan, tidak boleh menjadi alat tawar-menawar," kata koordinator bantuan darurat PBB Tom Fletcher pada Kamis.

Blokade yang diberlakukan Israel, ujarnya, menyebabkan warga sipil kelaparan dan tak mendapat dukungan medis dasar.

Ia mengingatkan bahwa blokade tersebut merampas martabat dan harapan, serta dapat membunuh warga sipil.

"Gerakan kemanusiaan bersifat independen, tidak memihak, dan netral. Kami percaya bahwa semua warga sipil sama-sama layak mendapatkan perlindungan," kata Fletcher, yang menggarisbawahi bahwa PBB tetap siap untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa, meskipun ada risikonya.

"Namun, seperti yang telah diperjelas oleh Sekretaris Jenderal PBB (Antonio Guterres), modalitas terbaru yang diusulkan oleh otoritas Israel tidak memenuhi standar minimum untuk dukungan kemanusiaan yang berprinsip," katanya.

Fletcher mendesak Israel untuk mencabut "blokade brutal” itu dan mengizinkan para pekerja kemanusiaan menyelamatkan nyawa warga sipil.

"Bagi warga sipil yang tidak terlindungi, tidak ada permintaan maaf yang cukup. Namun, saya benar-benar menyesal bahwa kami tidak dapat menggerakkan masyarakat internasional untuk mencegah ketidakadilan ini,” tuturnya.

Sumber: Anadolu


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WHO sebut memori dan tubuh anak-anak di Gaza alami kehancuran

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE