Karimun (ANTARA Kepri) - Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, secara bertahap meremajakan pohon karet di 10.000 hektare lahan perkebunan Pulau Kundur yang sudah berusia puluhan tahun.
"Rehabilitasi atau peremajaan ini kami lakukan secara bertahap dan hingga saat ini sudah terealisasi sekitar 200 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Karimun Amran Syahidid di Tanjung Balai Karimun, Senin.
Amran Syahidid mengatakan, peremajaan perkebunan karet seluas itu sangat mendesak mengingat kuantitas panen tidak maksimal akibat kondisi tanaman karet yang dikembangkan para petani sudah berusia puluhan tahun.
"Kualitasnya masih bagus, tapi hasil panen tidak maksimal karena bibit karet yang ditanam para petani merupakan bibit yang sudah berusia puluhan tahun. Karena itu, kami akan menggantikannya dengan bibit unggul baru sehingga dapat meningkatkan hasil panen untuk jangka panjang," katanya.
Menurut dia, Distanhutbun telah menyiapkan sebanyak 70.000 batang mata tempel yang dikembangkan di Balai Benih Karet di Kecamatan Kundur untuk menggantikan pohon karet yang sudah berusia lanjut.
"Dari 70.000 batang mata tempel yang kami siapkan, benih karet yang dihasilkan diperkirakan mencapai 140.000 batang. Jika satu batang mata tempel diokulasi sebanyak tiga kali dalam setahun, maka total benih karet yang dihasilkan bisa mencapai tiga kali lipat," tuturnya.
Dikatakannya, upaya peremajaan perkebunan karet sudah mulai dilakukan oleh para petani yang secara swadaya menggantikan bibit karet, terutama yang sudah tidak produktif dengan benih yang telah disiapkan.
"Benih karet yang kita siapkan itu merupakan benih unggul yang didatangkan dari Balai Benih Perkebunan Karet di Sumatera Utara," ucapnya.
Selain swadaya petani, kata dia, Distanhutbun juga sedang melatih calon penangkar benih karet yang pelatih didatangkan Sumatera Utara.
"Sepuluh calon penangkar benih karet saat ini sedang mengikuti pelatihan di Parit Lapis, Kundur. Mereka langsung mempraktikkan teori pembibitan yang disampaikan para pelatih. Setiap satu calon penangkar benih karet itu mewakili satu kelompok dengan anggota paling sedikit 10 orang," tuturnya.
Dia berharap upaya peremajaan yang dilakukan diharapkan dapat mempertahankan Pulau Kundur sebagai sentra komoditas karet di Provinsi Kepulauan Riau.
"Peremajaan karet merupakan program jangka panjang sehingga produksi karet terus meningkat. Soal harga, karet produksi petani Kundur sejak dulu berkualitas bagus dengan harga saat ini berkisar Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram," tambahnya. (ANTARA)
Editor: Jo Seng Bie
Berita Terkait
Polres Bintan-Kepri tangkap seorang pria penanam pohon ganja di kebun
Kamis, 25 April 2024 13:31 Wib
Polisi selidiki kasus kematian remaja yang over dosis narkotika
Kamis, 25 April 2024 12:26 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Lanud RSA jalin kerja sama dengan Pemkab Natuna tangani kekeringan
Jumat, 19 April 2024 11:20 Wib
Pemkab Natuna cari solusi atasi krisis air bersih Pulau Bunguran Besar
Kamis, 18 April 2024 15:20 Wib
Pemkab Natuna perpanjangan pendaftaran pelatihan kerja
Rabu, 17 April 2024 19:11 Wib
Pemkab Natuna berikan sanksi kepada pegawai yang kedapatan bolos kerja
Selasa, 16 April 2024 20:17 Wib
Komentar