Batam (ANTARA Kepri) - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Young Sun menyatakan Korea berminat mendanai pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) yang akan menghubungkan dua kawasan perdagangan bebas.
"Jembatan Babin sangat penting bagi perkembangan dua kawasan bebas perdagangan Batam dan Bintan. Korea sangat menaruh perhatian besar pada kawasan bebas Batam," kata dia sesaat setelah melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja di Gedung Marketing BP Batam, Kamis.
Walau demikian, Duta Besar Korea menyatakan hingga saat ini belum membicarakan besaran dana yang akan digunakan untuk mendanai pembangunan tersebut.
"Pembicaraan belum sampai menyebut berapa anggaran yang akan digunakan. Namun secara bertahap akan dibahas dan akan dilakukan pembangunan," kata dia.
Ia mengatakan, pada awal 2013 akan menurunkan tim dari Korea untuk melakukan prastudi kelayakan pembangunan jembatan tersebut.
"Tim yang akan turun dari lembaga milik pemerintah Korea. Mereka akan berkunjung ke kawasan bebas Batam," kata Dubes.
Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja mengatakan masih menawarkan pada pihak lain bila ada yang ingin turut membangun jembatan Babin.
"Kami masih membuka peluang bagi pihak lain untuk turut serta melakukan pembangunan. Bisa jadi Korea bukan satu-satunya penyandang dana pembangunan," kata dia.
Mustofa mengatakan, hingga saat ini belum ada kesepakatan tertulis antara Korea dan Indonesia dalam hal kerjasama pembangunan jembatan Babin.
"Kesepakatan tertulis belum ada," kata dia.
Rencananya, Jembatan Babin sepanjang 6,7 km akan menyambungkan Pulau Batam dan Bintan dan dua pulau yang terletak di antaranya Pulau Tanjungsauh dan Pulau Buau.
Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan mengatakan selain rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Delegasi Korsel juga membahas teknologi tinggi dalam e-Government dan pengaturan sistem pembuangan air limbah yang ramah lingkungan di Batam.
"Mereka serius dan niatnya mengkaji pembangunan Jembatan Babin. Mereka sudah menyatakan minat, semoga setelah kunjungan ini akan terjadi kesepakatan. Untuk Waste Water Treatment sudah ada kesepakatan," kata dia.
Dalam kunjungan singkat ke Batam, delegasi Korsel membawa Direktur Korea International Cooperation Agency (Koica) Choi sung Ho, Direktur Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Lee Woon Chang. (ANTARA)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Wali Kota Batam berupaya tarik investor guna perluas lapangan kerja
Kamis, 18 April 2024 15:19 Wib
Batam jadi tuan rumah MTQH tingkat Provinsi Kepri
Kamis, 18 April 2024 14:38 Wib
Suho EXO akan gelar konser solo di Tennis Indoor Senayan Jakarta
Kamis, 18 April 2024 13:00 Wib
Produk busana Indonesia tembus pasar Singapura
Kamis, 18 April 2024 9:12 Wib
Kapal asing terbakar di perairan Bintan
Rabu, 17 April 2024 20:07 Wib
Polda Kepri pastikan kesiapsiagaan bencana antisipasi cuaca ekstrem
Rabu, 17 April 2024 18:21 Wib
Komentar