Pemkab Natuna gelontorkan Rp1,2 M untuk pengelolaan sampah di TPA

id DLH,Sanitary landfill,Open dumping,Pengelolaan sampah,Natuna,Kepri,TPA,Pengelolaan

Pemkab Natuna gelontorkan Rp1,2 M untuk pengelolaan sampah di TPA

Kondisi TPA Sebayar di Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kepri pada Jumat (12/9/2025). ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sebayar.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas (PSLB3PK) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Natuna Poller Sirait di Natuna, Jumat, mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk menerapkan metode sanitary landfill dalam pengelolaan sampah di TPA Sebayar.

Sanitary landfill adalah metode pengelolaan dengan cara menimbun sampah di lokasi cekung, kemudian dipadatkan dan ditutup tanah.

Sistem ini dilengkapi dengan lapisan dasar untuk mencegah pencemaran tanah dan air, serta fasilitas pengelolaan air lindi (leachate) dan gas metana. Metode ini dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan sistem pembuangan terbuka (open dumping).

"Saat ini TPA Sebayar masih menggunakan metode open dumping, akibatnya pemda dapat teguran administrasi dari kementerian, karena sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, metode itu sudah dilarang," ucap dia.

Baca juga: SPPG Batu Hitam, Natuna sesuaikan menu MBG dengan permintaan siswa

Ia menambahkan aturan tersebut secara tegas mewajibkan pemerintah daerah menutup TPA yang masih menerapkan open dumping, dan menggantinya dengan metode yang lebih aman, seperti controlled landfill atau sanitary landfill.

Menurut Poller, pekerjaan proyek ini masih dalam proses lelang dan jika sudah mulai pengerjaan ditargetkan selesai dalam kurun waktu 75 hari. Namun jika terkendala faktor cuaca seperti hujan, maka waktu pengerjaan akan diperpanjang melalui adendum.

"TPA Sebayar sebenarnya sudah didesain untuk sanitary landfill. Hanya saja, karena keterbatasan anggaran, selama ini belum bisa diterapkan," ujar dia.

Ia berharap program ini dapat berjalan lancar sehingga dampak buruk dari sistem open dumping bisa segera diminimalisasi.

"Untuk saat ini kondisi lingkungan di TPA Sebayar masih relatif aman (juga jauh dari pemukiman warga). Sebagai indikator, ikan-ikan di sekitar wilayah itu masih hidup," ucap dia.

Baca juga: Bakamla RI evakuasi Kapal MV Leann yang terbakar di Perairan Anambas

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE