Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) Surabaya menerima empat jenazah korban bangunan ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo hingga Jumat siang.
"Prosesnya di sini ada post mortem atau identifikasi. Setelah itu baru dilakukan rekonsiliasi dengan data ante mortem dari pihak keluarga,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes Pol M. Kusnan Marzuki di Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan dua jenazah tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 08.30 WIB, kemudian satu jenazah pada pukul 10.40 WIB, dan jenazah terbaru sampai pukul 12.02 WIB. Seluruhnya langsung menjalani pemeriksaan dan identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim di Post Mortem.
Apabila jumlah korban yang ditemukan bertambah, kata dia, RS Bhayangkara sudah menyiapkan fasilitas tambahan.
"Kami sudah siapkan kontainer freezer dan pendingin dengan kapasitas hingga 100 jenazah,” kata Kusnan Marzuki.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan bahwa hingga saat ini data ante mortem yang sudah terkumpul dari keluarga korban berjumlah 63 orang.
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sebagian telah teridentifikasi dan tersisa 58 yang masih dalam proses pencarian serta pencocokan data.
"Mudah-mudahan korban tidak bertambah. Kita semua berdoa yang terbaik," kata Kusnan Marzuki.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI jelaskan insiden bendera robek saat dikibarkan di Monas

Komentar