Pemprov Kepri fokus hilirisasi pangan laut untuk dorong ekonomi inklusif

id kepri batam,ikan olahan,hilirisasi ,bi kepri,pemprov kepri

Pemprov Kepri fokus hilirisasi pangan laut untuk dorong ekonomi inklusif

Stan UMKM Binaan BI Kepri yang menjual aneka snek olahan ikan dan produk pangan laut pada Forum Ekonomi ‘Unlocking Kepri’s Inclusive Growth Potential Through the Blue Economy’ di Batam, Kepri, Selasa (4/11/2025). (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menegaskan komitmennya untuk memperkuat hilirisasi produk pangan kekayaan laut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif.

“Kolaborasi seluruh pengusaha menjadi kunci. Potensi laut sangat besar, mulai dari blue food seperti rumput laut, ikan, hingga sektor pariwisata, perdagangan, dan jasa perkapalan. Semua ini bisa memicu ekonomi baru,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Adi Prihantara di Batam, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut usai memberi sambutan pada forum ekonomi yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Kepri, yang mengangkat tema terkait potensi ekonomi biru yang inklusif.

Baca juga: Pemangku kepentingan di Natuna bersiap menghadapi cuaca ekstrem

Ia mengatakan bahwa ekonomi biru dapat memberi nilai tambah dan memperluas lapangan kerja, terutama di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan industri pengolahan.

Adi menambahkan, hilirisasi produk laut akan menjadi prioritas, terutama bagi pelaku UMKM dan nelayan.

“Selama ini ikan bagus langsung dijual. Ke depan, kita dorong pengolahan seperti fillet, ikan kering, kerupuk, hingga produk olahan berbasis laut agar ada nilai tambah dan daya saing,” katanya.

Adi menjelaskan, saat ini Kota Batam masih menjadi penyumbang terbesar ekonomi Kepri dengan kontribusi mencapai 66 persen, sementara daerah lain masih relatif kecil, sebagian hanya menyentuh 4 persen.

Baca juga: Bulog Batam salurkan 1.133 ton beras SPHP

Karena itu, Pemprov Kepri mendorong pemerataan pembangunan ekonomi antardaerah, termasuk di wilayah kepulauan seperti Natuna dan Anambas.

“Kami sudah menyiapkan langkah untuk mengurangi kesenjangan jarak antardaerah. Jika tidak ada kendala ekonomi, tahun 2027 kita rencanakan ada penerbangan dari setiap kabupaten/kota ke Batam dengan pesawat kecil PT Dirgantara Indonesia berkapasitas 18-20 orang,” kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya mendorong masuknya investasi asing untuk mendukung UMKM, namun persyaratannya akan mengikuti regulasi pusat di bawah Penanaman Modal Asing (PMA).

“Kita mendorong investasi asing untuk mendukung UMKM lokal. Forum seperti ini akan memunculkan ide baru, termasuk untuk pembuatan regulasi yang lebih adaptif,” kata dia.

Baca juga:
Pemkab Natuna bantu para petani tingkatkan produksi pertanian dukung MBG

Kejari lacak aset para tersangka kasus korupsi PT Persero Batam

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE