Batam (Antara Kepri) - Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau Nur Syafriadi mengatakan jika Kota Batam kekurangan air, maka bisa memasoknya dari Kabupaten Lingga.
"Batam bisa pasok air dari Daek, itu yang lebih memungkinkan," kata Nur Syafriadi.
Kota Batam diperkirakan kritis air pada 2020 karena pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Menurut Nur, yang paling memungkinkan adalah memasok air dari Daek Lingga, karena di pulau itu terdapat mata air.
Daek Lingga, kata dia, memiliki sumber mata air bersih yang banyak, melebihi dari kebutuhan masyarakat. Sehingga bisa disalurkan ke Batam.
"Kalau dari Bintan tidak mungkin, karena di sana saja kesulitan air," kata dia.
Senada dengan Nur, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan jika Batam kekurangan air,maka yang paling memungkinkan adalah memasoknya dari Lingga.
Wali Kota mengatakan Batam terancam krisis air karena pertambahan jumlah penduduk yang tinggi. Angka pertumbuhan mencapai 80 bayi per hari.
Menurut Wali Kota, angka kelahiran yang tinggi disebabkan mayoritas warga Batam adalah usia produktif.
"Orang Batam tidak seperti daerah lain, punya anak banyak. Anaknya dua sampai tiga saja, tapi yang usia subur memang banyak," kata dia.
Dari 1,2 juta warga Batam, lebih dari 60 persennya usia produktif. Jika 300 kepala keluarga melahirkan anak, dikali 10 persennya saja, jumlahnya tinggi, kata Wali Kota mengkalkulasi.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, kata Wali Kota menimbulkan beberapa dampak yang harus diantisipasi sejak awal. Misalnya saja kebutuhan air, listrik dan lahan. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Kementerian ESDM tetapkan 15 situs di Natuna sebagai warisan geologi
Kamis, 25 April 2024 15:26 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Polres Bintan-Kepri tangkap seorang pria penanam pohon ganja di kebun
Kamis, 25 April 2024 13:31 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Bea Cukai Kepri selamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp1,4 miliar
Rabu, 24 April 2024 14:59 Wib
Komentar