Karimun (Antara Kepri) - Pemerintah dinilai lamban menanggulangi kebakaran lahan perkebunan dan hutan lindung yang terus meluas di sejumlah kawasan di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
"Respons pemerintah yang lamban dan ditambah keterbatasan sarana pemadam api mengakibatkan kebakaran makin meluas, terutama lahan perkebunan karet di Pulau Kundur," kata Politikus Partai Nasional Demokrat Raja Zuriantiaz di Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Berdasarkan pantauannya, ratusan hektare lahan perkebunan karet di Pulau Kundur dan Pulau Buru telah terbakar, kemudian kawasan hutan di Pulau Gunung Papan yang dilalap api berhari-hari tanpa adanya upaya pemadaman.
"Hutan di Pulau Gunung Papan sempat terbakar berhari-hari. Kepulan asapnya tampak jelas dari Pulau Buru. Kalau kebakaran di Pulau Buru sudah jelas-jelas menghanguskan sekitar 200 hektare lahan perkebunan," kata dia yang juga caleg untuk DPRD Provinsi Kepri.
Mantan anggota DPRD Karimun itu mengatakan, pemerintah kabupaten dan provinsi seharusnya menyiapkan langkah tanggap darurat karena kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Karimun sudah termasuk kategori bencana.
"Kalau perlu minta bantuan ke pusat agar turut memadamkan api. Jangan biarkan api meluas dan membakar lahan berminggu-minggu seperti yang terjadi saat ini," katanya.
Upaya memadamkan api, menurut dia tidak hanya untuk memperkecil kerugian yang diderita warga yang lahan perkebunannya, tetapi juga mencegah pencemaran udara.
"Karimun berada di perbatasan. Kami khawatir kabut asap menjangkau dua negara jiran, Singapura dan Malaysia seperti kabut asap dari kebakaran hutan di Provinsi Riau," ucapnya.
Ia juga mendesak Pemerintah Kabupaten Karimun segera membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sehingga upaya penanggulangan bencana lebih fokus dan terencana.
"BPBD seharusnya sudah dibentuk karena yang namanya bencana pasti datang tanpa diduga. Penggunaan anggaran penanggulangan bencana yang dialokasikan setiap tahun akan lebih terarah jika dikelola oleh BPBD," ucapnya.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Karimun, lahan yang terbakar sudah mencapai sekitar 700 hektare, antara lain di Pulau Kundur 500 hektare, Pulau Buru sekitar 200 hektare dan sisanya di pulau lain, termasuk Pulau Karimun Besar.
Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Karimun mencatat hingga 1 Februari 2014, jumlah titik api mencapai 105, baik api kebakaran lahan, hutan, perkebunan maupun perumahan.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Tanjung Balai Karimun Abdul Azis makin meluas di sejumlah wilayah, termasuk kawasan hutan lindung Gunung Jantan, Kecamatan Tebing antara di perbukitan Guntung Punak dan Sememal.
"Kami mengimbau warga masyarakat pandai-pandai mengelola api. Hujan yang tidak turun sejak awal Januari sangat rentan terjadi kebakaran," katanya. (Antara)
Editor: Evy R Syamsir
Berita Terkait
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Kunjungan pasien RSUD RAT Pemprov Kepri capai 600 orang per hari
Senin, 22 April 2024 17:01 Wib
BPBD Natuna padamkan kebakaran lahan di Kecamatan Bunguran Selatan
Jumat, 19 April 2024 16:00 Wib
7 korban tewas kebakaran ruko di Jakarta ditemukan satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 7:49 Wib
Kapal asing terbakar di perairan Bintan
Rabu, 17 April 2024 20:07 Wib
Pemkab Natuna berikan izin pegawai membawa anak ke posyandu pada jam kerja
Selasa, 16 April 2024 19:54 Wib
Pemkot Batam catat 90 pegawai non-ASN tak masuk kerja usai cuti Lebaran
Selasa, 16 April 2024 13:17 Wib
Pemkot Batam ingatkan pegawai soal kinerja dan pengelolaan anggaran
Selasa, 16 April 2024 11:37 Wib
Komentar