MUI Batam Gelar Shalat Minta Hujan

id MUI,Batam,Gelar,Shalat,Minta,Hujan,istisqa,kemarau

MUI Batam Gelar Shalat Minta Hujan

Sejumlah warga Kota Batam melakukan Shalat Istisqo (memohon hujan) secara berjamaah di halaman Masjid Raya Batam, Jumat (14/3).(antarakepri.com/Joko Sulistyo)

Batam (Antara Kepri) - Majelis Ulama Indonesia Kota Batam, Kepulauan Riau, setelah Shalat Jumat menggelar Shalat Istisqa, ibadah memohon hujan.

Shalat dua rakaat itu diikuti ratusan Muslim, dengan dipimpin  imam Masjid Agung Batam, sedangkan khutbah disampaikan oleh KH Yahya.

"Shalat ini khusus untuk meminta hujan turun, karena di Batam sudah berbulan-bulan tidak turun hujan sama sekali," kata Ketua MUI Batam Usman Ahmad.

Dalam doa yang disisipkan di khutbah ke dua, juga disampaikan harapan agar kondisi Batam lebih baik, karena air bersih di kota itu mengandalkan hujan.

MUI menilai sudah saatnya seluruh umat Islam di Batam berdoa bersama-sama untuk meminta hujan, karena tanpa air, maka akan menimbulkan malapetaka.

"Tidak ada hujan akan menimbulkan malapetaka, kekeringan dan berbahaya. Manusia tanpa air akan mengalami kepunahan," kata dia.

Apalagi, tidak adanya hujan disertai dengan tingginya suhu udara hingga menyebabkan banyak kebakaran lahan.

Ia berharap, dengan doa segenap masyarakat Batam, maka hujan akan segera mengguyur wilayah Batam dan mengatasi masalah kekeringan yang sudah terjadi di pulau-pulau penyangga.

Sementara itu, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mencatat kota itu tidak hujan sejak Januari 2014.

Kepala BMKG Hang Nadim Batam Philip Mustamu mengatakan tengah terjadi iklim ekstrem di beberapa wilayah Indonesia yang menyebabkan wilayah di Kepri kering.

"Ada kondisi global dan regional yang membuat pola hujan jadi terganggu," kata dia.

Pantauan BMKG, saat ini, sebenarnya proses pertumbuhan awan baik,namun, masih rendahnya nilai kelembaban udara pada lapisan atas, serta tingginya kecepatan angin pada lapisan permukaan kurang mendukung dalam proses pertumbuhan awan. Akibatnya, awan-awan yang terbentuk cenderung lebih sedikit. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE