Batam (Antara Kepri) - Komisi Pemilihan Umum Kota Batam, Kepulauan Riau, mendapati sekitar 3.000 kertas suara Pemilihan Umum Legislatif 2014 rusak.
"Dari sekitar 2,9 juta kertas suara untuk pemilu di Batam, sekitar 3.000 lembar di antaranya mengalami kerusakan," kata Komisioner KPU Batam Mulkan Siregar di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, kerusakan rata-rata noda tinta dari proses percetakan yang cukup banyak sehingga mengganggu, sementara yang sobek, tuliasanya berbayang atau ada lubangnya hanya sedikit.
"Noda tinta pada kertas rusak rata-rata menutupi lambang partai, foto calon anggota DPR, menutupi nama calon anggota legislatif sehingga dikawatirkan akan menimbulkan berbagai persepsi jika tetap digunakan," kata dia.
Mulkan mengatakan, petugas KPU Batam tengah memilah-milah antara kertas suara rusak untuk DPRD Kota Batam, DPRD Provinsi Kepri, DPR RI, dan DPD.
"Pemilahan membutuhkan ketelitian, jadi kami tidak memaksa petugas cepat menyelesaikannya. Namun setelah selesai akan segera dibuat berita acara untuk dilaporkan ke KPU Provinsi Kepri," kata dia.
Ia mengatakan, kertas rusak termasuk yang ditemukan tergeletak pada kawasan pelipatan seusai ditinggal pelipatnya.
"Yang tiga lembar ditemukan tersebut sudah kami jadikan satu dengan kertas rusak lainnya. Kami juga membuat berita acara tersendiri mengenai temuan tersebut agar tidak timbul berbagai persepsi," kata Mulkan.
Kertas suara yang awalnya dijadwalkan tiba di Batam pertengahan Februari 2014, mengalami keterlambatan karena baru tiba pada 10 dan 17 Maret 2014.
Sementara untuk kota/kabupaten lain di Kepri seperti Bintan, Tanjungpinang, Lingga, Anambas, Natuna, dan Karimun tiba sesuai jadwal.
Pada 10 Maret 2014, sekitar 2,1 juta kertas suara tiba dengan tiga kontainer. Sementara sekitar 800 ribu lainya dalam satu kontainer tiba di KPU Batam pada 17 Maret.
"Kami memberlakukan sistem pelipatan hingga malam sehingga seluruh kertas suara selesai pada 19 Maret 2014 dan tidak mempengaruhi tahapan berikutnya," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto

Komentar