Malaysia akan Tegur Iklan Robot Lecehkan TKI

id Malaysia,Tegur,Iklan,Robot,Leceh,TKI,tenaga,kerja,indonesia,hari,pers,nasional

Batam (Antara Kepri) - Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Dato Sri Ahmad Shabery Cheek akan meminta pemerintah bagian Selangor untuk menegur dan menindak pembuat iklan robot yang melecehkan Tenaga Kerja Indonesia.

"Apa yang mengiris hati Indonesia mengiris hati saya juga," kata Menteri Dato Ahmad Shabery dalam jamuan minum sore bersama Dato Sri Ahmad Shaberry Cheek, rangkaian Hari Pers Nasional di Batam Kepulauan Riau, Minggu.

Tindakan mencari keuntungan dengan bersikap arogan tidak bisa diterima.

Namun, ia mengaku tidak bisa bertindak terlalu besar, karena di kebijakan yang berlaku di Malaysia bersifat otonom, tidak seperti di Indonesia, maka pemerintah pusat hanya bisa meminta kepada pemerintah negara bagian.

Ia mengatakan Indonesia dan Malaysia sejatinya bersaudara. Bila satu tersakiti, maka yang lain juga akan merasa sakit.

Di tempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengatakan sebenarnya setiap negara memiliki perbedaan. Namun yang harus dicari itu adalah persamaan.

"Yang harus dicari persamaan, saling mengingatkan lebih dalam. Komunikasi itu mencari persamaan, bukan perbedaan," kata dia.

Sebelumnya, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Zainuddin mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia memanggil perusahaan robot pembuat iklan yang dinilai menyudutkan pembantu rumah tangga asal Indonesia.

"Perwakilan RI di Malaysia harus bersikap tegas, salah satunya dengan memanggil perusahaan tersebut. Jelas-jelas kalau lihat iklannya, itu sangat merendahkan WNI kita di Malaysia. Masa lebih bermartabat robot daripada manusia," kata dia.

KBRI di Kuala Lumpur sebaiknya meminta penjelasan  dari perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tentang maksud dari iklannya itu. Kalau perlu, lanjut dia, bukan hanya menyembunyikan  iklannya, tapi menarik semua bentuk iklannya tentang Robot.

Sebuah iklan produk elektronik di Malaysia memuat pesan yang cenderung merendahkan WNI asal Indonesia.

Pesan dalam produk itu mengajak konsumen memecat Pembantu Rumah Tangga (PRT) asal Indonesia dan menggantikannya dengan robot. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE