Disperindag Sangkal Tidak Antisipasi Persaingan Pasar MEA

id Disperindag,Tanjungpinang,Antisipasi,Pasar,masyarakat,ekonomi,asean,asia,tenggara,bebas,MEA

Selain itu, kami juga telah mengadakan pelatihan pengolahan industri berbasis bahan baku lokal, seperti pemanfaatan limbah kaca, dan memaksimalkan pemanfaatan produk dari laut
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Dinas Perindustrian Perdagangan Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal Kota Tanjungpinang meningkatkan kegiatan pemasaran produk lokal sebagai antisipasi persangan pasar bebas negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Upaya yang dilakukan tersebut, menurut Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Ekraf dan PM Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, merupakan jawaban atas kritikan bahwa Pemkot Tanjungpinang seolah-olah berpangku tangan dalam menghadapi MEA, dengan tidak adanya kegiatan untuk khusus untuk menghadapi persaingan pasar bebas negara-negara ASEAN tersebut.

"Selain itu, kami juga telah mengadakan pelatihan pengolahan industri berbasis bahan baku lokal, seperti pemanfaatan limbah kaca, dan memaksimalkan pemanfaatan produk dari laut. Serta, melakukan pengembangan produk usaha industri lokal, serta pengawasan terhadap alat ukur, takar dan timbangan," ujar Teguh Susanto.

Menurut Teguh, upaya yang telah dilakukan melalui SKPD tersebut merupakan satu contoh upaya Pemkot Tanjungpinang untuk mengantisipasi kekhawatiran masyarakat menghadapi Mea.

Beberapa SKPD di lingkungan Pemkot Tanjungpinang juga telah melakukan upaya yang sama sama. Seperti yang dilakukan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) melalui sertifikasi profesi, dan kegiatan pemasaran produk bagi pelaku usaha pemula.

Dan Dinas Pasar Koperasi dan UMKM juga telah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

"Jika Tanjungpinang dianggap tidak siap, mungkin bisa dikatakan banyak daerah di Kepri dan di Indonesia ini yang tidak siap menghadapi MEA," tegasnya.

Namun, perihal ketidaksiapan itu, bukan membuat Pemkot Tanjungpinang berdiam diri dan berpangku tangan, justru memotivasi untuk mempersiapkan diri melalui peningkatan SDM dengan sosialisasi dan kegiatan nyata yang ditujukan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM.

Pentingnya meningkatkan SDM kepada pelaku UMKM tersebut, dikarenakan UMKM adalah pihak yang paling berpotensi berkembang sekaligus rentan dalam persaingan MEA.

"Dalam MEA, UMKM berpotensi untuk meningkatkan pemasaran produknya ke negara-negara ASEAN. Sementara, rentannya UMKM dalam MEA ini dikarenakan produk yang dihasilkan tidak siap menghadapi tantangan pasar global dan tenggelam di arus produk dari negera ASEAN," paparnya.

Di samping itu, adanya arus barang, tenaga kerja, modal, jasa, dan investasi dengan berlakunya MEA menuntut peran dan keterlibatan lintas-sektoral, termasuk institusi pemerintahan, kelembagaan, dan swasta.

"Oleh sebab itu, tidak adil jika Pemkot Tanjungpinang dinilai tidak melakukan apa-apa. Sementara Pemerintah Pusat dan provinsi sendiri juga belum melaksanakan Keputusan Presiden RI Nomor 37/2014 tentang Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan MEA," paparnya.

Padahal, lanjut Teguh, dalam keppres yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut disebutkan, dalam menghadapi MEA, pemerintah membentuk Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan MEA yang juga diikuti dengan pembentukan tim pelaksana dan tim kerja di daerah.

Tapi sampai saat ini, Teguh mengaku sama sekali belum mendengar dan melihat implementasi keppres dimaksud ada di lapangan.

"Jadi sesungguhnya, dengan keterbatasan yang ada, pemkot telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk menghadapi MEA. Bukan tidak bisa dikritik, tapi saya mempertanyakan apa dasar kritikan yang dikeluarkan oleh Kadin beberapa waktu lalu," tutup Teguh. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE