Pedagang Sayur Keluhkan Naiknya Harga Sewa Meja Sayur

id Pedagang Sayur Keluhkan Naiknya Harga Sewa Meja Sayur

 Pedagang Sayur Keluhkan Naiknya Harga Sewa Meja Sayur

Pasar sayur Ranai, Natuna. (antarakepri.com/Lia Rais)

Perusda, menaikan sewa tanpa melalui musyawarah dengan pedagang terlebih dahulu.
Natuna (Antara Kepri) - Penetapan kenaikan harga sewa meja sayur di Pasar Ranai, Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna, dikeluhkan pedagang setempat karena kenaikan harga sewa tanpa melalui musyawarah dengan pedagang terlebih dahulu.

Kenaikan yang ditetapkan sebesar 50 ribu rupiah permeja itu dikeluhkan pedagang,ada beberapa meja yang tidak dinaikan sewanya.

Menurut salah seorang pedagang sayur Ronal, saat ditemui di Pasar Ranai, Rabu, perusahaan daerah yang mengelola pasar tersebut seharusnya dapat bersikap bijaksana dengan tidak menaikan harga sewa secara sepihak, mengingat saat ini pendapatan para pedagang sedang menurun.

"Perusda, menaikan sewa tanpa melalui musyawarah dengan pedagang terlebih dahulu," katanya.

Menurut dia, awalnya harga sewa permeja sebesar 150 ribu rupiah, namun dinaikan oleh pengelola menjadi 200 ribu rupiah permeja. Kenaikan harga sewa hanya diinformasikan kepada pedagang pada awal bulan Februari lalu, melalui surat.

"Yang anehnya lagi ada sekitar 5 meja tidak dinaikan harga sewanya. Alasannya, karena agak sepi. Kan tak adil seperti itu,"  ujar Ronal.

Sementara itu Sri yang juga pedagang sayur mengatakan, Perusda tidak adil menaikan harga sewa setiap meja sama, karena pedagang yang berada dibarisan depan pintu masuk lebih banyak pemasukannya, daripada pedagang ditengah atau disebelah dalam. Selain itu, seharusnya Perusda dapat melakukan undian meja setiap 3 bulan sekali seperti halnya meja pedagang ikan, agar semua pedagang sayur bisa merasakan posisi depan yang lebih dahulu diserbu pembeli.

"Kami disini bisa dapat seratus ribu sehari saja sudah syukur, kalau yang didepan itu, pagi aja sudah dapat sejuta. Katanya Perusda mau undi ulang meja, tapi gak pernah terealisasi, kalah terus sama yang depan," keluh Sri.

Menurut dia, sudah beberapa kali perwakilan pedagang mendatangi Perusda guna menemui penanggung jawab pasar, namun yang bersangkutan tidak pernah dapat ditemui, dengan alasan sedang tidak berada di tempat. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE