Warga Tuntut Kompensasi Dampak Tower

id Warga,Tuntut,Kompensasi,Dampak,tanjungpinang,ganti,rugi,petir,induksi,Tower

Warga Tuntut Kompensasi Dampak Tower

Ketua DPRD Kota Tanjungpinang turun ke lapangan melihat tower yang meresahkan warga jika terjadi hujan petir. (antarakepri.com/Saud)

Kejadian seperti ini sudah terjadi sebanyak empat kali, sebelum ganti rugi dilunasi sesuai kesepakatan pada 5 April 2016, dan sampai saat ini perusahaan pun tak kunjung melunasi janjinya
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Warga RW 15, tepatnya di lingkungan RT 2, RT 4, dan RT 5 Kelurahan Tanjungpinang Barat menuntut dana kompensasi yang dijanjikan PT Prasetia Dwidarma sebagai ganti rugi induksi petir dari tower operator seluler setinggi 64 meter.

"Karena pihak perusahaan sendiri yang membuat perjanjian itu, di atas materai pada 29 Maret 2016, dan berjanji akan membayarkannya paling lambat 5 April 2016, tapi kenyataannya mereka ingkar," kata Ketua RT 4 RW 15 Kelurahan Tanjungpinang Barat, Hasnan, Rabu.

Dalam perjanjian tersebut, pihak perusahaan menyiapkan panjar Rp10 juta dari ganti rugi yang didapat dari dampak induksi petir tower tersebut.

Akan tetapi, kenyataan kerusakan alat elektronik yang dialami sekitar 27 Kepala Keluarga melebihi kisaran angka yang telah disepakati.

"Kejadian seperti ini sudah terjadi sebanyak empat kali, sebelum ganti rugi dilunasi sesuai kesepakatan pada 5 April 2016, dan sampai saat ini perusahaan pun tak kunjung melunasi janjinya," tutur Hasnan.

Terkait tuntutan warga tersebut, Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang, Ade Angga akan memanggil pihak perusahaan bersangkutan melalui Komisi I untuk menyelesaikan permasalahan kompensasi sebagaimana yang telah disepakati antara perusahaan dengan pihak warga.

"Kami minta evaluasi menyeluruh terhadap tinggi tower, serta keamanannya. Termasuk tingkat daya penangkal petirnya," ucapnya.

Ia juga akan meminta pihak Pemkot Tanjungpinang untuk memeriksa kelengkapan dokumen dan izin tower yang ada di kawasan tersebut.

Dan ia yakin, kejadian ini bukan hanya terjadi di satu lokasi. Tapi ada terjadi di tempat lain. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE