SMP Muhammadiyah Tempa Siswanya dengan Pesantren Kilat

id SMP,Muhammadiyah,Tempa,Siswa,karimun,Pesantren,ramadhan,Kilat

Mereka harus siap dengan benteng keimanan dan ketakwaan. Era globalisasi seperti sekarang penuh dengan berbagai pengaruh negatif yang dapat merusak karakter generasi bangsa
Karimun (Antara) - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, menempa keimanan siswanya dengan pesantren kilat Ramadhan.

"Siswa yang berjumlah 70 orang mengikuti pesantren kilat selama tiga hari dua malam, mereka mendapatkan pengetahuan agama Islam dengan pembimbing yang kami datangkan dari Pondok Pesantren Gontor Ponorogo, Jawa Timur," kata Kepala SMP Muhammadiyah Karimun Yuli Elviza di Tanjung Balai Karimun, Jumat.

Pesantren kilat yang diikuti seluruh siswa, kata dia, diterapkan seperti pondok pesantren, selain mendapat pengetahuan agama Islam para siswa juga ditempa layaknya santri pondok pesantren permanen.

Para siswa juga dididik bagaimana bergaul dan menjalani kehidupan sebagai generasi muda Islam yang berakhlak mulia, mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.

Menurut Yuli Elviza, para siswa juga ditempa dengan berbagai ibadah sunat yang memerlukan keikhlasan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.

"Adab dan perilaku diarahkan dengan dasar-dasar syariat Islam yang bersumber dari Al Quran dan Hadits Nabi," tuturnya.

Selain menghadirkan beberapa pengasuh Ponpes Gontor, sebanyak 20 santri dari ponpes tersebut juga diundang untuk berbaur dan berinteraksi dengan seluruh siswa yang mengikuti pesantren kilat tersebut.

Tujuan digelarnya pesantren kilat tersebut, tutur dia, adalah mewujudkan generasi Islami yang mandiri dan senantiasa menjalani kehidupan sesuai dengan tata cara yang diatur dalam syariat Islam.

"Mereka harus siap dengan benteng keimanan dan ketakwaan. Era globalisasi seperti sekarang penuh dengan berbagai pengaruh negatif yang dapat merusak karakter generasi bangsa, apalagi Karimun merupakan daerah berbatasan yang selalu didatangi orang-orang asing," tuturnya.

Untuk itu, kata dia lagi, SMP Muhammadiyah yang dia pimpin tidak hanya mendidik siswa dengan mata pelajaran sekolah formal, tetapi juga membina siswa menjadi remaja muslim yang tangguh.

Pesantren kilat yang dimulai hari ini, lanjut dia, juga disisipkan dengan materi yang dia sebut dengan tujuh cinta, yaitu cinta ilmu, cinta Al Quran, cinta shalat malam, cinta puasa, cinta sedekah, cinta zikir dan cinta masjid.

Dia mengharapkan pesantren kilat dengan waktu yang relatif singkat dapat mengubah tingkah laku siswa setelah satu bulan berpuasa.

"Mereka memasuki masa puber yang mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif, jadi harus ditangkal dengan nilai-nilai keislaman dan budi pekerti yang luhur," ucapnya.

Salah seorang siswa Arif mengaku antusias dengan pesantren kilat yang dilaksanakan mirip pondok pesantren tersebut.

"Ini pengalaman berharga, saya bisa tahu bagaimana suasana dan kehidupan santri di pesantren, apalagi kami juga berinteraksi dengan 20 santri dari Ponpes Gontor," ujarnya. (Antara)

Editor: F.C. Kuen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE