10 Tewas setelah Kapal ke Pulau Penyengat Karam

id korban,Tewas,Kapal,Pulau,Penyengat,Karam,pompong,tenggelam,badai,tanjungpinang

Cuaca disini sedang buruk, angin kencang dan hujan lebat. Saat angin kencang itulah kejadiannya
Batam (Antara Kepri) - Kapal pompong (kapal kayu bermesin) yang  melayani lalu lintas laut Pulau Penyengat-Tanjungpinang, karam setelah dihantam gelombang dan mengakibatkan 10 penumpang kapal meninggal dunia.

"Pompong terbalik dihantam gelombang karena cuaca buruk. Sampai saat ini telah dibawa 10 jenazah korban di RSUD Tanjungpinang," ujar seorang warga Tanjungpinang Sapril saat dihubungi di Tanjungpinang, Minggu.

Ia mengaku, mengetahui adanya pompong karam dari keluarganya di Pulau Penyengat sekitar pukul 09.30 Wib. Para korban menurut dia dibantu masyarakat pulau dan kapal pompong lainnya.

"Cuaca disini sedang buruk, angin kencang dan hujan lebat. Saat angin kencang itulah kejadiannya," ujar Sapril mengutip salah seorang korban yang selamat.

Menurut dia, data yang diperolehnya dari UGD RSUD Tanjungpinang terdapat 10 korban meninggal, yang telah diidentifikasi empat orang yakni Rahmiyana (27 tahun) alamat Jalan Jering Batu Rasa, Bangka; H. Idrus Ahmad (62)  alamat Jl Istana Laut; Wiwit Sugiarti (27) alamat Jl. Pramuka Lr Bali No 34 Tanjungpiang; dan Yurdaningsih alias Neneng (50 tahun), warga Jl H. Unggar Lr Sulawesi No 15 Tanjungpinang.

"Enam korban yang lain sedang diidentifikasi. Yang sedang dirawat di rumah sakit ada dua orang yakni Said yang dirawat di RSUD  dan Ratih Rina Sasih yang sedang dirawat di RS AL," ujar Sapril yang juga penggiat pariwisata di ibukota Provinsi Kepri itu.

Ia mengatakan, dari keterangan tekong yang selamat yakni Said warga Pulau Penyengat, saat berangkat dari Tanjungpinang ke Pulau Penyengat dia membawa 17 penumpang.

"Namun, Pak Said belum dapat bicara banyak, dia trauma. Masih ada lima korban yang sedang dicari," ungkap Sapril.

Kepala Basernas Kepri Abdul Hamid saat dihubungi Antara belum dapat memberikan keterangan lengkap dengan dalih data korban dan jumlah penumpang masih simpang siur.

"Berapa penumpang dan korban saya belum dapat berkomentar karena penumpang tak ada datanya. Masih simpang siur," ujar Abdul Hamid.

Hingga pukul 12.50 Wib proses pencarian masih berlanjut yang dilakukan oleh masyarakat dan Tim Basernas di tengah cuaca yang masih mendung dan hujan.

Sedangkan masyarakat banyak yang berdatangan ke RSUD Tanjungpinang untuk mengetahui kondisi korban atau keluarga mereka yang menumpang kapal pompong tersebut ke Pulau Penyengat.

Kapal kayu bermesin merupakan sarana angkutan umum yang dikelola masyarakat untuk transportasi Tanjungpiang-Pulau Penyengat.

Sarana tersebut juga merupakan angkutan wisatawan ke pulau bersejarah yang banyak menyimpan jejak  peninggalan Kerajaan Riau Lingga dan salah satu yang terkenal adalah bangunan Masjid Pulau Penyengat. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE