KM Berkah Karam di Lingga Diterjang Angin

id KM,Berkah,Karam,Lingga,kapal,Diterjang,Angin

Dalam kondisi seperti ini masyarakat jangan terlalu memaksakan diri untuk berlayar. Siapkan segala sesuatunya sebelum memulai pelayaran, utamakan faktor keselamatan baik keselamatan personel maupun barang-barang
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kapal Motor Berkah Utama GT 22 karam di sekitar perairan Pulau Sebayur Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama S Irawan di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV dengan menggunakan Kapal Patroli Keamanan Laut Kuala Cenaku berhasil mengevakuasi nahkoda beserta lima anak buah kapal.

"Petugas kami juga berhasil mengamankan muatan kapal," ujarnya.

Berdasarkan keterangan awak kapal, KM Berkah Utama berlayar dari Pulau Nipah Panjang tujuan Tanjungpinang pada Rabu (25/1).

Kapal itu bermuatan hasil kebun, seperti jengkol, pisang, jagung, dan kelapa dengan berat lebih dari 29 ton.

"Dalam perjalanan tadi malam, tepatnya di sekitar perairan Tanjung Buku, KM Berkah Utama diterjang angin ribut sehingga memaksa nahkoda kapal untuk menjalankan kapal dengan kecepatan rendah," katanya.

Setelah berjuang melepaskan diri dari terjangan angin ribut, akhirnya kapal dapat melanjutkan perjalanan.

Namun di tengah perjalanan di sekitar Pulau Sebayur, KM Berkah Utama kehabisan bahan bakar untuk menjalankan mesin robin yang berfungsi memompa air laut yang masuk ke kapal.

"Mengingat air laut terus masuk memenuhi kapal, nahkoda memerintahkan anak buahnya untuk membuang muatan kapal ke laut dengan harapan mampu mengurangi beban kapal. Namun usaha tersebut sia-sia karena air laut terus masuk memenuhi bagian dalam kapal dan akhirnya KM Berkah Utama karam di sekitar perairan antara Pulau Sebayur dan Pulau Cukas," katanya.

Terkait dengan peristiwa itu, Irawan mengingatkan masyarakat yang melaksanakan aktivitas di laut untuk berhati-hati dan selalu waspada terhadap kondisi cuaca yang kurang bersahabat saat musim angin utara.

Gelombang laut, katanya, tergolong cukup tinggi disertai angin kencang saat musim angin utara.

"Dalam kondisi seperti ini masyarakat jangan terlalu memaksakan diri untuk berlayar. Siapkan segala sesuatunya sebelum memulai pelayaran, utamakan faktor keselamatan baik keselamatan personel maupun barang-barang," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE