Sekolah Karimun Perbaiki Mushala dengan Infaq Seribu

id Sekolah,Karimun,Perbaiki,Mushala,Infaq,Seribu,rupiah,smp,tebing,binaan

Gerakan Infak Seribu Rupiah terbukti mampu membantu pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan. Contohnya mushala di sekolah ini yang cukup bagus dan dibangun tanpa campur tangan anggaran pemerintah
Karimun (Antara Kepri) - Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Binaan Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, memperbaiki mushala dengan dana infaq seribu rupiah yang dihimpun dari para siswa, guru dan orang tua/wali murid.

"Alhamdulillah. Dalam dua bulan rehab dan perbaikan mushala yang sepenuhnya menggunakan dana infaq seribu rupiah sudah rampung. Dan hari ini telah ditinjau bupati," kata Kepala SMPN 2 Binaan Tebing Hernayati usai pencanangan "Gerakan One Day One Ayat", Jumat.

Hernayati menjelaskan, bangunan mushala yang semula luasnya 6x6 meter dan sudah rusak di sana-sini, kini sudah berlantai keramik dengan penambahan luas menjadi 7x9 meter.

Bangunan yang plafonnya rendah, kata dia, kini sudah tinggi, dan dinding yang retak atau atapnya yang terancam ambruk kini sudah baru.

"Itu semua berkat niat ikhlas para siswa, guru, karyawan sekolah dan orang tua yang secara sukarela menginfakan uangnya melalui Gerakan Infaq Seribu Rupiah. Gerakan ini terbukti berhasil menghimpun dana yang luar biasa jumlahnya, dan hasilnya bisa kita lihat sendiri," kata dia.

Selain bangunan mushala, infak seribu rupiah yang dihimpun tersebut juga digunakan untuk memperluas fasilitas wudhu yang mampu menampung siswa sebanyak 17 orang dan siswi juga 17 orang.

Dengan penambahan fasilitas wudhu, kata dia, tidak ada lagi pemandangan antre saat siswa ingin mengambil air wudhu sebelum menunaikan shalat di musala sekolah dalam kompleks pendidikan tersebut.

Hernayati menuturkan, penggalangan dana melalui Infaq Seribu Rupiah terbilang sukses karena mendapat dukungan penuh dari orang tua/wali siswa dan para guru.

Dia menegaskan kepada semua pihak yang terlibat tidak menyalahgunakan dana yang dihimpun karena pertanggungjawabannya tidak hanya di dunia, tetapi kepada Tuhan di akhirat kelat.

"Infak itu bagian dari ibadah kepada Tuhan, diberikan secara sukarela. Saya peringatkan secara keras jangan coba-coba untuk menyalahgunakan. Dan alhamdulillah, semuanya bisa dilaksanakan dengan baik dan dana yang diperoleh juga diumumkan secara terbuka," kata dia.

Dia juga mengapresiasi kerja keras para siswa, yang mencapai 300 orang dengan siswa beragama Islam sekitar 200 orang lebih, telah menghimpun serta mencatat dana infak yang diberikan para guru, karyawan maupun orang tua atau wali siswa.

"Kami berterima kasih kepada toko material bangunan yang bersedia menyalurkan semen dan material lainnya, dan baru dilunasi dengan dana infak yang sudah terkumpul. Ini kita lakukan karena upah tukang menjadi prioritas untuk dibayar karena menyangkut kebutuhan nafkah mereka," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Karimun Aunur Rafiq didampingi Kepala Dinas Pendidikan Bakri Hasyim dan sejumlah pejabat SKPD mengungkapkan kekagumannya dengan rehab rumah ibadah menggunakan dana infak seribu rupiah.

"Gerakan Infak Seribu Rupiah terbukti mampu membantu pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan. Contohnya mushala di sekolah ini yang cukup bagus dan dibangun tanpa campur tangan anggaran pemerintah," katanya.

Aunur Rafiq mengharapkan Gerakan Infak Seribu Rupiah patut disosialisasikan dan digalakkan di semua kalangan dan komponen masyarakat sebagai salah satu sumber dana pembangunan.

"Infak adalah ibadah, di satu sisi mendapat ganjaran dari Tuhan. Di sisi lain memberikan manfaat bagi semua orang. Saya mendorong hal-hal seperti ini, tidak hanya bagi mereka yang beragama Islam, tetapi umat beragama lain agar sama-sama kita dorong pembangunan dengan segala daya dan upaya yang dimiliki," kata Aunur Rafiq. (Antara)

Editor: Yuniardi F

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE