Pemkot Perkuat Identitas Melayu di Pulau Penyengat

id Pemkot,Perkuat,Identitas,Melayu,tanjungpinang,Pulau,Penyengat,wisata,religi

Pemkot Perkuat Identitas Melayu di Pulau Penyengat

Masjid bersejarah Kerajaan Melayu di Pulau Penyengat, Tanjungpinang (antarakepri.com/Aji Anugraha)

Maka perangkatnya adalah bentuk aturan-aturan khusus dalam menjaga identitas Pulau Penyengat yang harus dirumuskan bersama, untuk menunjukkan kekhasan Pulau Penyengat
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau memperkuat identitas Melayu di Pulau Penyengat sebagai salah satu pusat perkembangan sejarah dan budaya Melayu.

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, di Pulau Penyengat, Kamis mengatakan sebagai pusat destinasi wisata religi, Pulau Penyengat perlu diperkuat dengan aturan tertentu yang menunjukkan identitas Melayu.

"Maka perangkatnya adalah bentuk aturan-aturan khusus dalam menjaga identitas Pulau Penyengat yang harus dirumuskan bersama, untuk menunjukkan kekhasan Pulau Penyengat," katanya.

Sebuah regulasi yang akan ditetapkan Pemkot Tanjungpinang bersama kesepakatan tokoh masyarakat adat di Pulau Penyengat tersebut berupa bentuk kelengkapan dan ciri khas Melayu.

Ia mengatakan ciri khas Melayu di Pulau Penyengat yang perlu diterapkan adalah pemakaian baju kurung di Pulau Penyengat. Menurutnya itu menunjukkan sikap menjaga adat Melayu dengan sikap sopan dan santun, menjaga aurat.

"Jadi 'gak ada lagi yang menggunakan kostum yang sembarangan kepada siapa pun itu, baik penduduk penyengat maupun wisatawan. Itu menunjukkan ciri khas kemelayuan di Pulau Penyengat," katanya.

Untuk pengenaan baju kurung, Lis mengatakan Pemkot Tanjungpinang akan membangun ruang ganti pakaian di Pelabuhan Pulau Penyengat.

"Disana sudah disediakan pakain khas baju kurung atau kain kain penutup aurat untuk menjaga ciri khas tadi," ujarnya.

Selain itu, Pulau Penyengat juga harus dipenuhi dengan rangkaian kegiatan yang menunjukkan budaya Melayu. Seperti pentas seni, tarian Melayu dan lainnya.

"Itu untuk meningkatkan pariwisata," katanya.

Regulasi tersebut tengah dipersiapkan Pemkot Tanjungpinang untuk Pulau Penyengat. Kata Lis, untuk menciptakan karakteristik pulau penyengat.

"Masyarakat Tanjungpinang terkhusus penduduk Pulau Penyengat harus berani menunjukkan bahwa Penyengat tidak ada yang bisa menandingi identitasnya," ujarnya.

Dalam kesimpulannya mengenai penguatan identitas penyengat sebagai wisata religi, Lis mengatakan hal tersebut untuk menunjukkan asal-muasal Melayu di Pulau Penyengat.

"Itu menunjukkan Islam adalah Melayu, dan melayu adalah Islam, disinilah pusatnya, disinilah tempatnya, di Pulau Penyengat," ujarnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE