Kesbangpol Pastikan Lingga Aman Dari Pengaruh Anti-Pancasila

id Kesbangpol,Pastikan,Lingga,Aman,Dari,Pengaruh,Anti-Pancasila

Kesbangpol Pastikan Lingga Aman Dari Pengaruh Anti-Pancasila

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lingga, H Muslim dalam keterangan persnya mengenai antisipasi masuknya paham radikal dan Anti-Pancasila, di Daik Lingga. (Antarakepri/Ardhi)

Hasil koordinasi kami dengan Kapolres dan Dandim, Kabupaten Lingga ini kondusif. Aman dari pengaruh radikalisme maupun Anti-Pancasila
Lingga (Antara Kepri) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Lingga memastikan daerah tersebut aman dari pengaruh paham radikal dan Anti-Pancasila.

"Hasil koordinasi kami dengan Kapolres dan Dandim, Kabupaten Lingga ini kondusif. Aman dari pengaruh radikalisme maupun Anti-Pancasila," kata Kepala Badan Kesbangpol Lingga, H Muslim, di Daik Lingga, Rabu.

Menurutnya, kekhawatiran Pemerintah Indonesia terkait keberadaan kelompok berpaham Anti-Pancasila seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ataupun semacamnya yang dapat menyebar hingga ke daerah-daerah, telah ditanggapi serius oleh Kesbangpol dan jajaran vertikal.

Bahkan, sejumlah antisipasi sudahpun disiapkan guna menekan kemungkinan masuknya paham-paham tersebut.

"Sebagai langkah antisipasi, kami memiliki beberapa program kegiantan yang berperan membendung masuknya paham tersebut seperti dialog kebangsaan, cinta tanah air, Rakor Kesbangpol, penguatan forum kerukunan umat beragama (FKUB), forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM), kemudian komunitas inteligent daerah," ungkapnya.

Dia meyakini program kegiatan yang berjalan di Kabupaten Lingga itu mampu mengantisipasi masuk dan tumbuhnya kelompok-kelompok organisasi penganut khilafah.

"Jadi kalau ada yang mencurigakan nanti, masyarakat dari FKDM dan Komunitas Inteligent Daerah yang akan menyampikannya. Dalam waktu dekat juga akan kami buat tim terpadu penangan konflik," ujarnya.

Diluar program itu, dia juga meyakini karakter masyarakat Kabupaten Lingga yang memegang teguh nilai toleransi antar umat beragama, bahkan kini telah membudaya, menjadi obat paling ampuh menjaga kebinekaan di daerah berjuluk "Bunda Tanah Melayu" tersebut. (Antara)

Editor: Evy R Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE