Disdik Karimun Memastikan PPDB Bebas Pungutan

id Disdik,Karimun,PPDB,Bebas,Pungutan,penerimaan,siswa,peserta,didik,baru

Disdik Karimun Memastikan PPDB Bebas Pungutan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun Bakri Hasyim memberi penjelaskan soal penerimaan peserta didik baru kepada orang tua pelajar di SMA 1 Tebing, Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun pada Senin (3/7). (antarakepri.com/Nursali)

Tidak ada pungutan dalam bentuk apapun. Saya juga mengutus staf untuk turun ke sekolah-sekolah untuk memastikan hal itu
Karimun (Antara Kepri) - Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, memastikan penerimaan peserta didik baru  tingkat sekolah menengah atas dan sederajat tanpa pungutan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Karimun Bakri Hasyim di Tanjung Balai Karimun, Senin mengatakan, pihaknya ikut mengecek secara langsung PPDB di sekolah-sekolah untuk memastikan tidak ada pungutan bagi siswa yang mendaftar.

Dia telah mengingatkan pihak sekolah agar tidak memungut biaya kepada orang tua yang mendaftarkan anaknya.

"Tidak ada pungutan dalam bentuk apapun. Saya juga mengutus staf untuk turun ke sekolah-sekolah untuk memastikan hal itu," kata dia.

Ia juga mengatakan untuk seragam sekolah yang sebelumnya ditentukan oleh sekolah, sekarang tidak dibenarkan, tetapi diserahkan kepada masing-masing orang tua siswa.

PPDB digelar tiga SMA, yaitu SMAN 1 Karimun, SMAN 2 Karimun dan SMAN 3 Karimun dengan kuota siswa yang bervariatif. Sedangkan untuk SMAN 4 Karimun telah melakukan penerimaan peserta didik baru pada bulan puasa yang lalu.

Dia tidak membatasi jumlah siswa yang akan diterima di sekolah tersebut, namun pihaknya secara tegas melarang penerimaan siswa yang melebihi dari kapasitas ruang kelas.

"Tergantung sekolah, namun jangan melebihi dari kapasitas, kalau sekolah mampunya 3 lokal, jangan sampai menerima siswa lebih dari itu," katanya.

Sementara itu,  Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Tebing, Azhar mengaku tidak memungut biaya apapun dalam proses penerimaan siswa yang digelar selama 3 hari, terhitung Senin (3/7) sampai Rabu (5/7).

"Tidak ada yang kami kutip dari siswa yang mendaftar di sekolah ini. Semuanya gratis dijamin gratis," kata Azhar.

Pihaknya saat ini membuka kuota 350 siswa baru.  Hal ini disesuaikan dengan kapasitas ruang belajar di sekolah tersebut yang hanya memiliki 10 ruang belajar bagi siswa baru.

"Untuk tahun ini penerimaan siswa barunya sudah agak tertib, sebab sistem zonasi ini, " katanya.

Sementara salah satu orang tua calon siswa, Suharti mengatakan dirinya sangat terbantu dengan kebijakan zonasi yang diterapkan di lingkungan pendidikan. Sebab menurutnya selain dekat dengan sekolah yang dituju, sekolah yang menggratiskan segala bentuk biaya tersebut.

"Alhamdulillah sangat terbantu. Kalau dulu seperti abang dan kakaknya ini, dipungut biaya Rp200 sampai 500 ribu untuk administrasi sekolah, biaya pembangunan dan biaya seragam sekolah dan lain-lain, " kata Suharti. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE