Pemkot-BP Batam Bentuk Tim Pemulihan Ekonomi

id ekonomi batam, tim pemulihan ekonomi batam, badan pengusahaan batam, wakil wali kota batam amsakar achmad, amsakar achmad, ekonomi batam terpuruk

"Ada rencana. Bersama-sama kami memperbincangkan upaya menggairahkan ekonomi di daerah ini," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad.

Batam (AntaraKepri) - Pemerintah Kota bersama Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Perdagangan Bebas Batam akan membentuk tim khusus untuk memulihkan kondisi ekonomi yang melemah tajam pada triwulan pertama 2017.

"Ada rencana. Bersama-sama kami memperbincangkan upaya menggairahkan ekonomi di daerah ini," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Ide pembentukan tim bersama itu muncul dalam pertemuan terbatas antara Wali Kota-Wakil Wali Kota dengan Kepala dan Wakil Kepala BP Kawasan Batam, Selasa (4/7).

Dalam pertemuan tertutup, pimpinan dua institusi pemerintahan itu memperbincangkan masalah kondisi ekonomi Batam yang melemah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Kami sampaikan juga persoalan pertumbuhan ekonomi 2,02 persen. Kami sampaikan capaian kami dari BPHTB," kata dia.

Amsakar masih enggan memberikan keterangan detail mengenai tim yang akan dibentuk, karena masih dalam tataran pembicaraan awal, masih diperlukan diskusi lebih mendalam.

Namun, menurut dia, tim itu sebaiknya bersifat sementara, untuk mendeteksi dan mengatasi masalah ekonomi.

"Tim tidak usah permanen, tapi sama-sama mencoba mengurai yang lebih teknis dan operasional," kata dia.

Ia berharap tim dapat melahirkan berbagai gagasan untuk menggairahkan kembali investasi dan ekonomi di Batam.

Tim akan mendiskusikan langkah-langkah nyata untuk mengembalikan menggairahkan ekonomi di kawasan yang berseberangan dengan Singapura itu.

"Harapan kami bisa kembali mengungkit gairah ekonomi Batam. Kami memiliki keprihatinan yang sama atas eskalasi di daerah ini," kata dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengumumkan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 2,02 persen, merosot tajam dibandingkan pada masa-masa kejayaan investasi di Batam yang mencapai 7 persen.

Dikabarkan, sejumlah warga pendatang juga sudah meninggalkan kota itu kembali daerah asalnya, karena pemutusan hubungan kerja dan sulitnya mencari pekerjaan baru. (Antara)

Editor: N. Hayat

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE