Pemkot Prihatin Kondisi Ekonomi Batam

id ekonomi batam, tim pemulihan ekonomi batam, badan pengusahaan batam, wakil wali kota batam amsakar achmad, amsakar achmad, ekonomi batam terpuruk

"Kami memiliki keprihatinan yang sama atas eskalasi di daerah ini," kata Wakil Wali Kota Amsakar Achmad

Batam (AntaraKepri) - Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam prihatin dengan kondisi ekonomi yang terus melemah, ditandai menurunnya pertumbuhan ekonomi dari sekitar 7 persen menjadi 2 persen.

"Kami memiliki keprihatinan yang sama atas eskalasi di daerah ini," kata Wakil Wali Kota Amsakar Achmad di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Karena itu, dua institusi pemerintahan sepakat untuk memperbaiki kondisi ekonomi, mengenyampingkan ketegangan yang pernah terjadi di antara keduanya.

Amsakar menyatakan pimpinan BP Kawasan Batam sengaja bersilaturahim ke Kantor Pemkot Batam pada Selasa (4/7). Selain guna ber-Lebaran, Kepala BP Kawasan Batam juga memperbincangkan masalah yang terjadi di kawasan.

"Sama-sama kami prihatin dengan kondisi yang terjadi," katanya.

Dalam pertemuan itu, diungkap, pelemahan ekonomi di Batam, tidak terlepas dari pengaruh menurunnya ekonomi nasional dan internasional.

Kedua institusi sepakat untuk membentuk tim khusus untuk memulihkan kondisi ekonomi yang melemah tajam pada triwulan pertama 2017.

Amsakar masih enggan memberikan keterangan detil mengenai tim yang akan dibentuk, karena masih dalam tataran pembicaraan awal, masih diperlukan diskusi lebih mendalam.

Ia berharap tim dapat melahirkan berbagai gagasan untuk menggairahkan kembali investasi dan ekonomi di Batam.

"Timnya baru tahap desain, rencana. Kita lihat nanti," kata dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengumumkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan I-2017 hanya 2,02 persen (yoy), turun drastis dibandingkan triwulan IV-2016 yang mencapai 5,24 persen (yoy). Bahkan, pada masa jayanya, pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen.

"Ini kejadian ke dua paling buruk di Kepri, sebelumnya hal yang sama pernah terjadi pada triwulan I-2009," kata Kepala Kantor BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra.

Menurut dia, melemahnya ekonomi Kepri tahun ini terutama didorong oleh penurunan ekonomi global, sama dengan yang terjadi pada 2009.

BI juga mencatat pelemahan ekonomi Kepri pada triwulan I-2017 didorong empat sektor utamanya, yaitu pertambangan, industri, konstruksi dan perdagangan.

Keempat sektor itu mengalami pelemahan tahun ini. Bahkan sektor pertambangan dan industri tumbuh negatif. (Antara)

Editor: Subagyo

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE