Desa Penghasil Ikan Teri Lingga Krisis Garam

id Desa,Penghasil,Ikan,Teri,Lingga,Krisis,Garam

Desa Penghasil Ikan Teri Lingga Krisis Garam

Seorang nelayan di Desa Bakong, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, sedang mengeringkan ikan bilis (teri) di pelantar rumah. (Antarakepri/Ardhi)

Harganya juga cukup tinggi, terakhir kemarin harganya mencapai Rp370.000 per karung 50 kg, dari semula Rp160.000. Itupun kami harus pesan dengan kapal penampung ikan yang datang dari Jambi. Kedai-kedai sudah tidak ada
Lingga (Antara Kepri) - Desa Bakong, salah satu desa penghasil ikan teri di Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, mulai alami kelangkaan garam.

Muhammad Nur, salah seorang nelayan pemilik kelong ikan teri di desa tersebut mengatakan, garam untuk memproduksi ikan hasil tangkapan nelayan sudah sulit didapat sejak dua minggu terakhir.

"Harganya juga cukup tinggi, terakhir kemarin harganya mencapai Rp370.000 per karung 50 kg, dari semula Rp160.000. Itupun kami harus pesan dengan kapal penampung ikan yang datang dari Jambi. Kedai-kedai sudah tidak ada," kata dia di Dabosingkep, Senin.

Menurutnya, kelangkaan garam menjadi masalah besar bagi masyarakat nelayan di desa Bakong. Karena garam merupakan kebutuhan utama untuk proses produksi ikan teri hasil tangkapan nelayan.

"Untuk satu buah kelong, kebutuhan garam rata-rata sekitar 30-50 kg garam per bulan. Itu buat masak ikan teri. Kalau di desa ini jumlah kelong aktif sekitar 120 unit," ungkapnya.

Dia berharap, pemerintah segera mencarikan solusi agar ketersediaan garam kembali stabil. Tanpa garam, lanjutnya, nelayan tidak bisa memproduksi ikan berprotein tinggi tersebut.

"Biarpun ikan melimpah di laut, kalau garam tidak ada percuma juga. Kami minta pemerintah memperhatikan kesulitan masyarakat nelayan ini," tutupnya. (Antara)

Editor: Evy R Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE