Tiga Jamaah Tunda Diberangkatkan Bersama Kloter 9

id haji,Jamaah,Tunda,Diberangkatkan,Bersama,Kloter,9

Dalam kloter 9, diberangkatkan juga tiga orang calon haji yang keberangkatannya kemarin (7/8) ditunda karena sakit. Kondisinya sudah membaik dan dinyatakan layak terbang
Batam (Antara Kepri) - Tiga orang jamaah calon haji Kloter 1 dan 5 asal Riau dan Kepulauan Riau yang sempat sakit dan dirawat di RS Badan Pengusahaan Batam akhirnya diberangkatkan bersama kloter 9 Embarkasi Hang Nadim Batam.

"Dalam kloter 9, diberangkatkan juga tiga orang calon haji yang keberangkatannya kemarin (7/8) ditunda karena sakit. Kondisinya sudah membaik dan dinyatakan layak terbang," kata Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Batam, Subadi di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.

Tiga orang calon haji yang akhirnya diberangkatkan bersama Kloter 9 adalah Miswan Dachlan Rejo asal Karimun, Kepri serta Darmiah Abdul Wahid dan Umar Usman Sugab asal Kuantan Singingi, Riau.  

Sementara tiga calon haji asal Rokan Hulu, Riau, yang keberangkatannya juga sempat tertunda, kini sedang dipersiapkan untuk terbang bersama Kloter 10.

Tiga calon haji itu yaitu Tinur Abdul Kadir, Amri Bin Ismail dan Kasmawanti dan Asna Binti Nade asal Rokan Hulu, Riau.

"Kondisinya sudah semakin baik dan disiapkan untuk terbang bersama Kloter 10 BTH," kata Subadi.

Sementara itu, Bupati Rokan Hulu, Suparman, saat melepas keberangkatan jamaah Kloter 9 Embarkasi Batam meminta aparatur sipil negara yang menunaikan ibadah haji untuk membantu jamaah lainnya.

Dalam Kloter 9 Embarkasi Batam, ikut serta 75 ASN Kabupaten Rokan Hulu.

Ia juga mengingatkan jamaah memperhatikan berbagai indikator yang terdapat pada diri masing-masing.

"Ada gelang risti, ada gelang barcode dan gelang besi yang berisi identitas dan berbagai informasi. Semua atribut itu akan membantu jamaah yang menemui kendala misalnya saat tersesat atau menemui kendala lainnya sehingga petugas mudah membantu," kata dia.

Bupati juga berharap jamaah mampu bersikap disiplin dan tertib agar terhindar dari berbagai kondisi tidak diinginkan, seperti tersesat.

"Disiplin mulai dari rumah, di embarkasi, di bandara, sampai di Tanah Suci dan pulang kembali," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE