Monumen Bahasa Gagal Dibangun di Pulau Penyengat

id Monumen Bahasa, gagal, dibangun, di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, meski sejak 2013, dicanangkan, Haji M Sani (almarhum), mantan Gubernur Kepri

Pembangunan Monumen Bahasa mulai 2014. Namun, tidak selesai
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Monumen Bahasa gagal dibangun di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, meski sejak 2013 dicanangkan Haji M. Sani (almarhum), mantan Gubernur Kepri.

Pembangunan Monumen Bahasa mulai 2014. Namun, tidak selesai, kata Kepala Inpekstorat Kepri Mirza Bachtiar di Kantor DPRD Provinsi Kepri, Senin.

Ia mengungkapkan kKontraktor yang memenangi lelang proyek itu tidak melaksanakan kewajibannya.

Mirza mengemukakan bahwa pihaknya sudah melakukan audit terhadap proyek tersebut.

Perseroan Terbatas STB, perusahaan yang memenangi lelang proyek hanya mampu membangun 20 persen Monumen Bahasa.

Perusahaan itu memperoleh 20 persen dari nilai proyek sebesar Rp12,5 miliar. Namun, akibat kerugian yang dialami pemerintah, jaminan pihak perusahaan sebesar 20 persen masih berada di kas daerah.

"Tidak ada kerugian negara jika 20 persen jaminan perusahaan daerah itu masuk dalam anggaran daerah. Saya tidak mengetahui apakah masuk dalam anggaran daerah atau tidak," ujarnya.

Terkait dengan permasalahan itu, Arifin Nasir yang pada tahun 2014 menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Kepri hingga berita ini disiarkan belum memberi penjelasan terhadap permasalahan tersebut.

"Saya masih mendampingi Kemenristek Dikti. Nanti saya hubungi," kata Arifin menjawab pertanyaan Antara.

Proyek pembangunan Monumen Bahasa merupakan salah satu program andalan H.M. Sani saat menjabat sebagai Gubernur Kepri. Monumen Bahasa rencananya dibangun di Bukit Kursi Pulau Penyengat setinggi 60 meter atau 10 lantai dengan luas lahan 2.700 meter persegi.

Bangunan monumen berbentuk huruf alif, huruf ya, dan daun sirih. Ketiga simbol ini memiliki makna bagi masyarakat Melayu yang identik dengan Islam.

Bahasa Melayu juga menunjukkan sebagai cikal bakal bagi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, dibangun Monumen Bahasa.(Antara)

Editor:D. Kliwantoro

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE