DPRD: Rencana Pembangunan Jembatan Babin Belum Dikaji

id DPRD,Rencana,Pembangunan,Jembatan,Babin,Belum,Dikaji,batam,bintan,kepri

Sampai sekarang saya belum melihat ada kajian soal rencana pembangunan Jembatan BABIN, padahal itu penting
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebaiknya mengkaji rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan (BABIN) agar menarik perhatian pemerintah pusat dan investor, kata Ketua Fraksi Keadilan Sejahtera-PPP, Ing Iskandarsyah.

"Sampai sekarang saya belum melihat ada kajian soal rencana pembangunan Jembatan BABIN, padahal itu penting," ujarnya, yang juga anggota Komisi II DPRD Kepri, di Tanjungpinang, Senin.

Rencana pembangunan Jembatan BABIN sudah digaungkan sejak awal Kepri dimekarkan dari Provinsi Riau, namun sampai sekarang belum terealisasi.

Saat Kepri dipimpin Ismeth Abdullah ataupun HM Sani, Pemprov Kepri sudah menawarkan pembangunan Jembatan BABIN kepada sejumlah investor, namun sampai sekarang belum ada yang berminat.

Terkait permasalahan itu, Iskandar menilai wajar, karena belum ada rencana strategis dari pembangunan jembatan itu. Perencanaan pembangunan jembatan seharusnya diiringi dengan kajian dari berbagai sektor sehingga investor ataupun pemerintah pusat memahaminya.

"Wajarlah, kalau investor ataupun pemerintah pusat tidak mau berinvestasi membangun jembatan itu karena belum ada kajiannya," ujarnya.

Iskandar mengatakan sejumlah investor yang memiliki keinginan untuk membangun Jembatan Babin tersebut sampai sekarang hanya sebatas wacana. Hal itu sebelumnya juga sering terdengar.

"Saya bukan pesimistis, tetapi kita harus realistis menawarkan sesuatu kepada investor dengan sejumlah keunggulan sehingga menarik," katanya.

Ia mengemukakan kajian berhubungan dengan dampak pembangunan jembatan terhadap mobilitas penduduk, pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya. Ia menyontohkan pemerintah dapat merencanakan pengembangan Batam dan Pulau Bintan (Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) secara khusus.

"Batam dijadikan sebagai kawasan khusus industri dan perdagangan, sedangkan Pulau Bintan sebagai tempat pemukiman dan pariwisata," ucapnya.  

Ia mengatakan pembangunan jembatan dari Batam menuju Tanjunguban, Kabupaten Bintan bukan pekerjaan yang mudah. Namun rencana itu tidak berarti pula tidak dapat direalisasikan.

"Perlu dikaji pula berapa banyak kendaraan yang lalu-lalang melewati jembatan itu. Harus ada daya tarik agar jembatan itu selalu dilalui," katanya.

Jika hanya mengandalkan pengelolaan jalan tol di atas jembatan, menurut dia kemungkinan modal yang ditanamkan investor cukup lama kembali. Karena itu, perlu didukung dengan pembangunan kawasan wisata di sekitar jembatan tersebut sehingga menarik investor.

Dari Telaga Punggur, Batam menuju Tanjunguban terdapat tiga pulau yang dapat dikelola menjadi kawasan wisata yang unik. Wisata hiburan kelas dunia dapat dibangun investor di pulau.

Pemerintah bertugas memperlancar investasi di kawasan tersebut.  

"Kalau sampai sekarang pemerintah pusat tidak mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan itu, wajar, karena mereka tidak memahaminya. Mereka akan paham kalau ada hasil kajian," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE