TPID Tanjungpinang Antisipasi Inflasi Jelang Angin Utara

id TPID,Tanjungpinang,Antisipasi,Inflasi,Angin,Utara

Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, harga ikan naik, dan persediaannya sedikit pada musim angin utara. Perlu dilakukan langkah-langkah strategis agar tidak menyebabkan inflasi yang tinggi
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengantisipasi inflasi tinggi yang biasa dipicu kenaikan harga ikan laut pada musim angin utara.

Ketua TIPD Tanjungpinang Riono, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, rapat koordinasi kali ini berfokus membahas persediaan dan harga ikan, cumi-cumi, udang dan hewan laut lainnya yang dijual di pasar.

"Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, harga ikan naik, dan persediaannya sedikit pada musim angin utara. Perlu dilakukan langkah-langkah strategis agar tidak menyebabkan inflasi yang tinggi," katanya seusai rapat TPID yang dihadiri staf ahli Pemkot Tanjungpinang, Polri, Bea dan Cukai, Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, Bulog, akademisi, serta staf dinas terkait.

Riono mengatakan, persediaan ikan saat ini cukup memadai, meski tidak sebanyak pada awal hingga pertengahan tahun 2017. Saat musim angin utara, gelombang laut tinggi sehingga nelayan jarang melaut.

Kondisi ini menyebabkan persediaan ikan menjadi terbatas di pasar, dan harga ikan menjadi tinggi.

"Kami mengupayakan agar inflasi tetap stabil," ujarnya.    

Selain membahas permasalahan itu, Riono juga menyampaikan Oktober 2017 menjadi "bulan wisata". Festival Bahari Kepri dan Dragon Boat Race akan dilaksanakan di Tanjungpinang pada bulan kesepuluh.

"Kami berharap kegiatan ini mendapat dukungan semua pihak sehingga membuahkan hasil yang maksimal," katanya.

Sementara terkait persediaan barang kebutuhan masyarakat, Riono berharap pengawasan ditingkatkan mulai dari proses pendistribusian hingga penjualan. Pemerintah harus memastikan persediaan barang kebutuhan masyarakat mencukupi, dengan harga stabil.

"Saya minta masyarakat tetap menanam dengan sistem hidroponik di halaman rumah. Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) dapat mengintruksikan setiap kelurahan menanam satu jenis tanaman,  misalnya, tomat, cabai, dan kangkung," katanya

Sementara itu, perwakilan Bulog Tanjungpinang, Sudirman menekankan stok beras mencukupi hingga Februari 2018 mendatang.

"Persediaan beras premium di gudang kami saat ini sebanyak 1.000 ton. Stok ini cukup untuk enam bulan ke depan," katanya.

Dalam waktu dekat, kata dia, minyak goreng dan bawang putih tiba ke gudang Bulog. Masyarakat bisa membeli kebutuhan pangan di Rumah Pangan Kita (RPK), dengan harga terjangkau sesuai harga Bulog.

"Saat ini lembaga dan masyarakat yang bergabung pada program bulog sudah mencapai 80 RPK," ucapnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE