Gyproc Indonesia Bidik Pasar Gypsum Batam

id gyproc,indonesia,bidik,pasar,gypsum,batam

Batam (Antara Kepri) - Gyproc Indonesia membidik pasar gypsum di Kota Batam yang bisnis propertinya dinilai masih terus berkembang meskipun kondisi pertumbuhan ekonomi secara nasional masih rendah.
        
"Di Batam tingkat penjualan propertinya tetap stabil bahkan menjadi incaran para investor, baik lokal maupun asing. Maka kami sangat optimis membidik pasar Batam. Batam menjadi target market berikutnya setelah sukses di kota-kota besar Iainnya di Indonesia," kata Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, Hantarman Budiono dalam sebuah diskusi di Batam, Kamis.  
   
Batam, kata dia, juga disebut sebagai daerah yang akan menjadi masa depan Indonesia dan diprediksi akan menjadi Iokasi investasi sektor properti di Asia Tenggara yang bisa Iebih unggul dari Manila, Bangkok, bahkan Jakarta yang mampu menarik banyak pelaku usaha.
        
"Berbagai kelebihan Batam menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi pengusaha properti dan bahan bangunan. Salah satunya PT Saint-Gobain Construction Product Indonesia (SGCPI) sebagai produsen papan gypsum berkualitas internasional dengan merek Gyproc," kata Hantarman.
        
Kondisi Batam saat ini, kata dia, dinilai tepat untuk memperkenalkan teknologi terbaru dari Gyproc yaitu drywall system yang merupakan inovasi terbaru sebagai penggati dinding konvensional dengan pengaplikasian yang mudah, efisien dan pengerjaan yang sangat cepat.
        
"Sistem ini didukung dengan divisi research and development yang mumpuni, papan gypsum Gyproc telah menciptakan berbagai inovasi produk revolusioner guna memenuhi kebutuhan pasar akan bahan bangunan berkualitas dan berstandar internasional," kata dia.
        
Drywall system dari Gyproc atau dapat juga disebut dengan Gypwall merupakan pilihan tepat untuk bangunan-bangunan di Indonesia karena begitu banyak kelebihan yang dimiliki produk ini, salah satunya adalah liebih efisien dalam pengaplikasian.
        
"Drywall secara harflah diartikan sebagai sistem dinding kering, merupakan sebuah sistem partisi atau dinding dalam ruangan yang terdiri dari papan gypsum yang dipasang pada sebuah rangka dengan menggunakan bantuan skrup khusus," kata Hantarman.
        
Menurut Hantarman, dengan sistem dinding kering ini pengguna dapat mengurangi pemakaian air, mempercepat waktu konstruksi hingga 30 persen, tidak memerlukan proses penambalan, serta tidak menghasilkan banyak kotoran pada area kerja yang mampu mengurangi labor cost hingga 20-25 persen.
        
Marketing Director Saint-Gobain Construction Products Indonesia, Won Siew Yee, mengatakan di Singapura pemerintahnya tengah mendorong penggunaan drywall untuk menggantikan dinding bata sebagai usaha perilindungan terhadap lingkungan.
        
"Bahkan keseriusan pemerintah Singapura tersebut telah diwujudkan dalam bentuk regulasi dan menargetkan 80 persen dari bangunan-bangunan yang ada di sana, akan tersertitikasi green mark pada 2030 nanti," kata dia.
        
Di Indonesia, pada umumnya gypsum dipakai untuk plafon bagian atas bangunan walau ada pula yang sudah mulai memakainya untuk bagian dinding.
        
Drywall menjadi solusi yang efektif karena merupakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan 100 persen dapat didaur ulang, serta dapat mengurangi potensi pemanasan global hingga 79 persen. penggunaan energi utama hingga 67 persen dan mengurangi penggunaan air bersih hingga 81 persen.
        
Gyproc baru-baru ini meluncurkan inovasi produk lainnya, yang tak kaiah revolusioner yaitu Habito. Sebuah sistem dinding kering Gyproc yang menawarkan kenyamanan serta ensiensi proses pembangunan dengan beberapa keiebihan seperti lima kali Iebih kuat daripada dinding gypsum standar, lebih tahan terhadap guncangan yang terus menerus, memiliki insulasi suara yang Iebih baik, mudah dipasang, serta mampu menahan beban hingga 30 kilogram per titik pemasangan.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE