Lingga (Antara Kepri) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Lingga bekerja sama dengan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Kejaksaan Negeri Lingga menggelar pemeriksaan dan deteksi dini kanker serviks dan payudara secara gratis di RSUD Dabo, Kamis (5/10).
"Kegiatan ini difasilitasi Dinas Kesehatan Lingga, bekerjasama dengan ibu-ibu di Kejaksaan Negeri Lingga untuk deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lingga Syamsurizal, di Kantor Dinkes PPKB Lingga, Rabu.
Kegiatan ini merupakan instruksi pemerintah pusat agar gencar melakukan sosialisasi pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.
Hal ini disebabkan tingginya angka pengidap kanker serviks, yang merupakan salah satu penyakit sangat berbahaya dan sulit disembuhkan.
Untuk itu, Syamsurizal mengharapkan agar partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini, khususnya ibu-ibu dari semua kalangan agar jangan ragu dan sungkan untuk melakukan pemeriksaan kanker serviks ini.
"Baru-baru ini kasus kanker serviks yang diderita oleh artis sekalipun, seperti Jupe sudah berakibat fatal hingga kematian, artinya penyakit ini sangat berbahaya dan harus dideteksi sejak dini," sebutnya.
Sosialisasi kegiatan ini tidak saja melalui kecamatan, lurah dan desa, namun juga dilakukan di beberapa instansi dan sekolah-sekolah, termasuk juga lewat radio dan media massa.
"Jadi kita berharap, besok kegiatannya akan ramai karena target kita sendiri 250 orang peserta," sebutnya.
Kegiatan yang rencananya akan dibuka langsung oleh Ketua Ikatan Adhiyaksa Dharmakarini Daerah Lingga Kejaksaan Negeri Lingga ini, akan dimulai sejak pukul 09.00 pagi hingga selesai.
Di Kabupaten Lingga, saat ini, menurutnya sudah ditemukan satu orang penderita kanker serviks di Kota Dabo khususnya, yang baru-baru ini meninggal dunia. Kemudian untuk penderita kanker payudara sudah ditemukan dua orang pasien yang baru-baru ini juga sedang dirawat melalui bantuan Dana Jaminan Kesehatan Lingga Terbilang (JKLT).
"Data pastinya saya belum dapat, tapi untuk kanker serviks kemarin sudah ada satu orang, di rujuk tapi meninggal, untuk kanker payudara ada dua orang, yang sekarang masih dirawat," sebutnya.
Salah satu penyebab dari kanker ini adalah banyaknya bahan-bahan makanan yang mengandung pengawet bahan kimia. Selain itu penyebabnya ada juga yang berasal dari turunan.
"Kalau Ibunya atau kakaknya terkena, maka adik atau anaknya akan berpotensi tertular, tapi bisa saja sembuh asal cepat dilakukan deteksi dini," terangnya.
Berdasarkan data keseluruhan di Provinsi Kepulauan Riau dari Data Yayasan Kanker Indonesia (YKI) kejadian data hasil pemeriksaan IVA (Inpeksi Visual dengan Asam Aseta) (kanker serviks) dan papanicolau test (papsmear untuk payudara) pada tahun 2016 ada sekitar 42 orang yang terserang kanker serviks dari 3.360 orang yang mengikuti pemeriksaan.
Sementara untuk 2017 hingga Mei ada 14 orang yang mengalami kanker serviks dari 1.246 orang yang melakukan pemeriksaan. Sedangkan untuk hasil pemeriksaan sadanis ada sekitar 68 orang yang dicurigai tumor/kanker/benjol dari 3.362 orang yang diperiksa. Sedangkan untuk tahun 2017 ada sekitar 9 orang yang dicurigai dari 1.0305 yang melakukan deteksi. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Dinkes Kepri imbau warga waspadai penyakit ISPA di momen Lebaran
Jumat, 12 April 2024 10:49 Wib
Dinkes Kepri beri saran jaga tubuh tetap prima selama mudik Lebaran
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
Direktur KPLP lepas keberangkatan mudik gratis tujuan Kabupaten Lingga
Minggu, 7 April 2024 18:54 Wib
Dinkes Natuna siagakan tenaga kesehatan di tempat wisata
Minggu, 7 April 2024 14:54 Wib
Dinkes Natuna pastikan layanan kesehatan tetap buka saat libur Lebaran
Minggu, 7 April 2024 6:10 Wib
Dinkes Tanjungpinang siagakan dua petugas kesehatan di setiap posko mudik
Rabu, 3 April 2024 14:22 Wib
Dinkes Batam pastikan pelayanan kesehatan saat momen lebaran
Jumat, 29 Maret 2024 15:09 Wib
Kejati Kepri resmikan command center marine Adhyaksa monitor lalulintas maritim
Selasa, 26 Maret 2024 8:38 Wib
Komentar