Karimun Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim

id Karimun,hut,Pusat,Pertumbuhan,Ekonomi,Berbasis,Maritim

Karimun Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim

Bupati Karimun Aunur Rafiq dan Wakil Bupati Anwar Hasyim (antarakepri.com/Istimewa)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan telah membawa daerah ini kepada sebuah kemajuan yang cukup berarti, walaupun tentunya masih terdapat kekurangan yang harus kami benahi dan tantangan harus kita hadapi
BUPATI Karimun, Aunur Rafiq mengajak semua pihak dengan semangat Hari Ulang Tahun (HUT) ke 18 Kabupaten Karimun, satukan tekad dan langkah untuk mewujudkan Karimun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis maritim berlandaskan iman dan taqwa
     
"Hari ini, Kamis 12 Oktober 2017, Kabupaten Karimun genap berusia 18 tahun. Di usianya yang masih dibilang muda ini, kami benar benar menyadari bahwa untuk maju dan berkembang serta mengejar ketertinggalan dari daerah lain di Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau. Kami harus secara intens dan terencana melakukan berbagai langkah pengkajian sistematis dalam memformulasikan kebijakan pembangunan daerah," kata Aunur Rafiq dalam sambutannya saat perayaan HUT di Rumah Dinas Bupati.
     
Kabupaten Karimun semenjak dimekarkan menjadi daerah otonom berdasarkan Undang-undang nomor 53 tahun 1999. Dalam kurun waktu 18 tahun capaian pembangunan telah memenuhi harapan yang diinginkan dan telah berada dalam arah yang benar.
     
"Langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan telah membawa daerah ini kepada sebuah kemajuan yang cukup berarti, walaupun tentunya masih terdapat kekurangan yang harus kami benahi dan tantangan harus kita hadapi," ujar Rafiq.
     
Sebagai langkah awal dan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, maka di era kepemimpinan Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim (wakil bupati) penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan kedepan, adalah melanjutkan pembangunan yang telah dilaksanakan pemimpin sebelumnya.

Hal itu tergambar dalam visinya yakni, "Terwujudnya Kabupaten Karimun sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi berbasis Maritim yang terdepan berlandaskan Iman dan Taqwa".
     
Untuk mewujudkan visi tersebut berbagai program dan upaya telah dilakukan Aunur Rafiq, yakni bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, DPRD Kabupaten Karimun, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan seluruh masyarakat Karimun, dengan program antara lain:
     
1. Mengembangkan pusat pertumbuhan yang handal dan berdaya saing, dengan sasaran terciptanya tenaga kerja yang terampil, iklim investasi yang kondusif, serta meningkatnya ketersediaan infrastruktur baik pelabuhan, jalan, maupun air bersih.

Wujud nyata dari langkah itu, telah dibangun jalan di kawasan industri sepanjang 18 km, guna meningkatnya fungsi pelabuhan bebas Parit Rampak setelah adanya relokasi dari pelabuhan Taman Bunga. Mengusulkan pada pemerintah pusat untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan kontainer Malarko, hingga perpanjangan landasan pacu Bandar Udara Raja Haji Abdullah Sei Bati.

Hasilnya dapat dilihat bersama telah berkembangnya Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Karimun, menjadi kawasan yang memiliki daya saing dengan jumlah investasi Rp.21,5 triliun, dan jumlah perusahaan yang berinvestasi sebanyak 164, serta terserapnya tenaga kerja sebanyak 8.181 tenaga kerja.

Kemudian bersama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah mengusulkan sembilan kawasan di luar KPBPB sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).  Insya Allah dalam waktu dekat, salah satu kawasan Utara Pulau Karimun Besar, yakni Pulau Asam akan ditetapkan sebagai KEK.      

2. Bekerja sama dalam membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim dan pertanian, dengan tujuan mengembangkan sumberdaya perikanan dan pertanian, kewirausahaan, serta mengoptimalkan potensi pariwisata.  

Hasilnya sektor pertanian telah memiliki kontribusi yang dominan dalam struktur perekonomian Kabupaten Karimun yakni sebesar 16,45%, kemudian meningkatnya produksi perikanan menjadi 71.317 ton, berkembangnya usaha kecil dan menengah, serta meningkatnya kunjungan wisatawan hingga mencapai 99.026 wisatawan.

Khusus sektor pariwisata, Pemerintah Karimun akan melanjutkankan event-event wisata seperti Festival Dangkong, Festival Reog, Festival Barongsai, Lomba Sampan Jong, Marine Coastal Run 10K, serta menata destinasi wisata seperti kawasan wisata air panas, kawasan ekowisata di Gunung Jantan, serta destinasi kawasan lainnya.
     
3. Memperkuat konektivitas antarwilayah dan pemerataan pembangunan, melalui peningkatan sarana prasarana transportasi, peningkatan dan pemerataan infrastruktur dasar, serta mengembangkan kawasan-kawasan strategis.

Sejauh ini perjuangan untuk mewujudkannya yakni dengan melanjutkan kembali program konektivitas antarpulau di wilayah Kabupaten Karimun, dimulai dari pembangunan jembatan Pulau Parit-Pulau Lumut, hingga jembatan Pulau Belat-Pulau Kundur (sebagai laporan pak Gubernur bahwa kami akan mengalokasikan rencana jembatan Pulau Belat-Pulau Kundur dan berharap Pemerintah Provinsi dapat merealisasikan sisi jembatan lainnya), dan rencana jembatan Pulau Moro-Pulau Jang, peningkatan jalan perkotaan dan perdesaan seperti jalan Poros (Soekarno Hatta), serta peningkatan pelabuhan/dermaga rakyat guna mengurangi keterisoliran.

Di bidang infrastruktur dasar dilakukan dengan peningkatan pelayanan air minum dari 60 liter/detik, hingga saat ini kapasitasnya telah mencapai 100 liter/detik melalui penataan sumber air baku di berbagai waduk, pembangunan sistem penyediaan air minum di Pongkar, serta pembangunan sistem penyediaan air minum di kawasan perdesaan.

Sedangkan yang cukup membanggakan yakni bertambahnya kapasitas listrik di Pulau Karimun guna mendukung investasi, pariwisata, dan kebutuhan rumah tangga menjadi 53 megawatt, karena bertambahnya pasokan daya listrik sebesar 17 megawatt dan bertambahnya pasokan listrik di Pulau Buru dan Pulau Parit.  
     
Kemudian terbangunnya pembangkit tenaga listrik tenaga surya di Desa Tanjung Hutan, Desa Tanjung Batu Kecil, Desa Degong, dan Desa Sei Asam, Pulau Akat Desa Semembang, dan Desa Sanglar dengan melayani sebanyak 1.383 rumah.

Selanjutnya dalam rangka pengembangan kawasan strategis di wilayah Kabupaten Karimun, maka akan ditata kawasan Coastal Area menjadi konsep pengembangan "Waterfront City". Kemudian juga kawasan perdesaan, kawasan agropolitan, dan kawasan minapolitan.
     
4. Selanjutnya membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kompetitif serta menjawab kebutuhan daerah, diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, serta menurunnya jumlah penduduk miskin.

Selama ini, prestasi yang sudah diraih yakni, dengan diraihnya berbagai trofi pada lomba bidang pendidikan baik tingkat nasional maupun Provinsi Kepulauan Riau, Anugerah Aksara Tingkat Nasional. Kemudian bidang kesehatan penghargaan eliminasi malaria oleh Menteri Kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD yang sekarang berganti nama RSUD Muhammad Sani.

Kemudian, tersedianya operasional Puskesmas Kecamatan Belat, dan terwujudnya Badan Layanan Umum pada enam puskesmas,  dan di sektor tenaga kerja, disejalankan program pelatihan keterampilan serta mengusulkan pendirian Balai Latihan Kerja guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.

Terakhir, karena adanya program intervensi terhadap penduduk miskin, maka jumlah penduduk miskin Kabupaten Karimun telah mengalami penurunan menjadi 6,77%.
     
5. Menjaga fungsi dan kelestarian lingkungan hidup, hal ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara daya tampung dengan pemanfaatan yang berlebihan, mengingat karakteristik wilayah Kabupaten Karimun yang terdiri dari pulau-pulau kecil.

Oleh sebab itu, diperlukan penyelenggaraan penataan ruang yang berkualitas dan berkelanjutan, penurunan tingkat pencemaran, serta pengelolaan limbah.

Komitmen ini telah membuahkan hasil berupa diraihnya Piala Adipura Kirana dua tahun berturut-turut oleh Kabupaten Karimun, kemudian membangkitkan kembali semangat dan budaya "gotong royong" guna menjaga kebersihan lingkungan dan sekaligus dimaksudkan untuk ajang silahturrahmi melalui Gerakan Sabtu Bersih.    
     
6. Membangun masyarakat yang berbudaya berlandaskan Iman & Taqwa, bertujuan untuk mempertahankan budaya lokal sebagai sumber nilai dan karaketristik masyarakat, serta meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Dengan program Safari Ramadhan, Safari Jumat, Safari Subuh, Safari Pesantren dimana kegiatan safari ini disejalankan juga dengan silaturrahmi dan menjaring aspirasi masyarakat.

Kemudian wisuda seribu santri, wirid bulanan, tablikh akbar, pelaksanaan MTQ di berbagai tingkatan, pemberian insentif guru TPA/TPQ, gerakan One Day One Ayat, gerakan Infaq Seribu Perhari.
     
7. Mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani, melalui peningkatan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan, serta peningkatan kapasitas aparatur.

Diawali dengan langkah melakukan assessment dan pelantikan pejabat eselon IIa dan IIb, kemudian diikuti pelantikan pejabat eselon III dan IV, menyelenggarakan diklat-diklat guna meningkatkan profesionalisme aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karimun, hingga pemberian insentif termasuk insentif kepada RT/RW.  
     
Adapun prestasi yang telah diraih yakni predikat "Wajar Tanpa Pengecualian" selama lima tahun berturut-turut atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Karimun, dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan nilai BB (kategori sangat baik), meraih penghargaan anugerah Parahita Ekapraya, serta penerapan standar ISO 9001-2015 dalam pelayanan perizinan.
     
Berbagai tantangan kata Rafiq, Alhamdullillah telah dilalui bersama, kedepan dengan penuh harapan untuk mewujudkan Karimun terdepan dengan ridho Allah SWT, Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.  
     
"Kami sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Kepri, DPRD Kabupaten Karimun, FKPD, seluruh lapisan masyarakat dan seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Karimun untuk bersama-sama bahu membahu dan bekerja sama dengan menanamkan tekad dan membulatkan semangat agar ke depan seiring dengan semakin beratnya tantangan di berbagai sektor pembangunan, kita dapat memberikan karya terbaik sesuai profesi, tugas dan fungsi yang kita emban, sehingga Karimun akan jauh lebih baik dari hari ini. Insya Allah, kita pasti bisa mewujudkannya sesuai dengan motto penggerak pembangunan Kabupaten Karimun yaitu 'Kerja Amanah, Kerja Keras, dan Kerja Cerdas'," harapnya.
     
Pada kesempatan itu Rafiq juga memaparkan peringatan HUT ke-18 ini merupakan peristiwa bersejarah, bagi seluruh masyarakat Karimun yang harus disyukuri.  
     
"Resepsi ini, merupakan ungkapan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT, atas apa yang telah diraih, dan sekaligus sebagai cerminan, sejauh mana jati diri kita membawa eksistensi Karimun ke arah yang lebih maju, sejalan dengan cita-cita pembangunan. Sekali lagi makna yang terkandung di dalam hari ulang tahun yang jatuh pada hari ini adalah bagaimana mengingatkan kita kepada ajaran-ajaran kebaikan, nilai keikhlasan, makna perjuangan dan pengabdian" paparnya.
     
Rafiq mengajak kita bersama untuk menghayati dan membuka memori lembaran sejarah 18 tahun Kabupaten Karimun, dimana terpampang beragam keberhasilan sekaligus terbentang sejumlah tantangan dan persoalan yang harus menjadi catatan dan perhatian seluruh komponen pembangunan di daerah ini.

Seiring dengan itu, sebagai bagian dari bangsa yang tetap menghargai dan tidak melupakan sejarah, maka proses penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di daerah ini, dimaknai oleh tetesan keringat, kerja keras dan perjuangan yang diawali oleh para pejuang pembentukan Kabupaten Karimun, serta secara silih berganti beberapa pemimpin yang menakhodai Kabupaten Karimun telah memberikan kontribusi bagi akselerasi pembangunan.

Sejumlah nama yang mewarnai kepemimpinan Kabupaten Karimun mulai awal berdiri sampai saat ini adalah pejabat bupati Drs. H. Muhammad Sani, dan pejabat bupati Drs. H. Risman Bakri. Selanjutnya, dalam proses dan dinamika demokrasi, maka tahun telah terpilih pasangan alm Drs. Haji Muhammad Sani-DR H. Nurdin Basirun sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode tahun 2000–2006.

Akan tetapi dalam periode tersebut DR H. Nurdin Basirun melanjutkan pemerintahan hingga akhir periode tahun 2006. Selanjutnya tahun 2006, setelah melalui proses pemilukada periode 2006-2011, DR H.Nurdin Basirun dan Aunur Rafiq dipercayakan sebagai Bupati dan Wakil Bupati selama dua periode hingga 2016.

"Saat ini periode 2016-2021 saya dan rekan saya H. Anwar Hasyim, M.Si akan melanjutkan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Karimun," ujarnya.

Dalam kesempatan yang baik itu, Rafiq menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para tokoh pejuang Karimun dan kepada para mantan pejabat Bupati dan Wakil Bupati Karimun yang telah memberikan kontribusi melalui kiprah dan karya dalam membangun Kabupaten Karimun tercinta.

Selain itu dia juga mengatakan tantangan kedepan bagi Kabupaten Karimun sejalan dengan statusnya sebagai KPBPB serta masuknya Indonesia kedalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah pertama, bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah agar mampu berkompetisi dalam kancah perekonomian global sehingga menjadikan Karimun yang terdepan.

Kedua, berkaitan dengan peningkatan sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat maupun provinsi, pemerintah daerah dengan dunia usaha dan masyarakat luas. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE