Hatanto Sampaikan Hasil Kerja 19 Bulan

id Hatanto Sampaikan Hasil Kerja 19 Bulan

untuk memacu peningkatan investasi, Hatanto mengungkapkan pihaknya melakukan percepatan peijinan dengan Ijin Investasi 3 Jam (i23j)
Batam (Antara Kepri) - Pada hari terakhir bertugas menjadi Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Hatanto Reksodipoetro menyampaikan apa yang dikerjakannya selama 19 bulan. 

Ia menjelaskan berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI), pada 2016 saat dirinya resmi diangkat menjadi kepala BP Batam investasi justru meningkat. Pada 2015 nilai investasi Penanam Modal Asing (PMA) USD 325,6 juta. 

Sementara pada 2016 naik menjadi USD 462,8 juta begitu juga pada periode Januari hingga September tahun ini nilai investasi mencapai USD 765,7 juta. 

"Naik 78 persen dibanding tahun lalu diperiode yang sama," kata Hatanto. 

Investasi tersebut menghasilkan 61 proyek. Naik lima persen dibanding 2016 diperiode yang sama. Nilai invetasi sembilan bulan pertama tahun 2017 adalah yang tertinggi sejak tahun 1971. 

"Ini akan jadi peningalan kami," jelas dia. 

Hatanto juga menegaskan, jika dilihat dari indikator kinerja utama yang diterapkan pada 2017 yaitu USD 558,0 juta, maka untuk sembilan bulan pertama tahun ini sudah melampaui target, demikan juga dengan penciptaan lapangan kerja.
 
Ia menjelaskan, untuk nilai ekspor pada sembilan bulan pertama tahun ini juga naik 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hatanto menyatakan, untuk memacu peningkatan investasi, pihaknya melakukan percepatan peijinan dengan Ijin Investasi 3 Jam (i23j).

Serta dengan sistem Kelangsungan investasi langsung kontruksi (KILK), penggunaan i23j diluncurkan pada September 2016 dan telah mencapai 13 proyek. Dengan nilai USD 233,3 juta dan saat ini ada 12 proyek yang telah mendaftarkan minatnya dengan nilai USD 299,0 juta.


Selain itu, untuk lalu lintas barang pihaknya juga telah melakukan penyederhanaan dari manual ke sistem online. Semula manual selama 14 hari, dengan sistem online sudah bisa dipersingkat menjadi empat hari kerja.

Sementara di pelabuhan laut, pihaknya telah melakukan perombakan organisasi dan SDM. Sistem pengurusan izin juga dilakukan secara online atau host to host. Itu juga telah terjadi kenaikan pendapatan dari Januari hingga Agustus Rp323 miliar. 

Sedangkan pada 2016 diperiode yang sama hanya Rp190 miliar dan di 2015 Rp115 miliar. Laba yang diperoleh Rp 217 miliar. Hartanto mengklaim laba tersebut merupakan laba tertinggi yang pernah dicapai BP selama ini.

Sementara di Bandara Hang Nadim, juga terjadi peningkatan pendapatan dalam periode delapan bulan pertama di 2017 yang mencapai Rp 152 miliar. "Ini juga tertinggi," kata dia. 

Sementara di bidang lahan, dia dan enam rekannya dapat menyelesaikan dengan menertibkan semua administrasi. Saat ini sudah sekitar 90 persen data lahan sudah dibentuk eletronik. Pemetaan dengan sistem Geografical Information System (GIS). Selain itu lahan-lahan terlantar juga sudah dipetakan. 

Terdapat 7.220 hektar lahan terlantar. Bahkan pihaknya sudah mengambil tindakan dengan memberikan Surat Peringatan (SP) satu, dua dan tiga kepada pemilik. Bahkan ada juga alokasi lahan yang dicabut. 

"BP Batam juga mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini prestasi yang dilakukan pada tahun 2017," tutur dia. 

Sementara di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP), juga telah dilakukan perbaikan untuk kepentingan publik. Saat ini kata Hatanto sedang berjalan pembangunan gedung delapan lantai yang diharapkan selesai pada awal 2018 mendatang. Selain itu RSBP juga telah melengkapi keahliannya dibidang pemeriksaan jantung. Serta menjadikan RSBP menjadi RS terlengkap dan terbesar di Batam. 

Sedangkan di sisi kepegawaian, dengan meningkatnya penerimaan BP Batam, pihaknya menaikkan penerimaan tunjangan pegawai sekitar 80 persen. Di daerah tangkapan air atau waduk, pihaknya telah menertibkan pembalak liar di Duriangkang dan menertibkan peternakan babi liar serta rumah liar. Serta membersihkan Dam Monggak dari keramba-keramba ikan. 

"Sebelumnya tidak ada yang bisa menjamahnya," jelas Hatanto.(Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE