Ketua PORPI : Aksi Bakar Pompong Bukan Atas Nama Masyarakat Serasan

id Natuna, pembakaran pompong nelayan

Natuna ( Antara Kepri ) - Pasca aksi pembakaran satu pompong nelayan oleh sekelompok massa di pelabuhan pasar ikan Kampung Pelimpak Kelurahan Serasan Kecamatan Serasan, Natuna, Sabtu kemarin menuai protes pemuda setempat. Mereka merasa keberatan aksi anarkis tersebut mengatas namakan masyarakat Serasan.

" Kami tersinggung kenapa aksi kemarin dilakukan di kampung pelimpak dan dimana letak ilegal fishingnya?, pompong tersebut lagi dalam kondisi berlabuh di pelabuhan, " ungkap Supardi Ketua RW sekaligus Ketua Pemuda Kampung Pelimpak ( PORPI ), Minggu (22/10).

Lanjut Supardi yang biasa disapa Adex itu mengatakan tidak ditemukan peralatan yang mendukung kegiatan ilegal fishing oleh korban.

" Ditemukan hanya tabung angin kompresor tanpa mesin dan tidak satupun alat selam lainnya ditemukan dalam pompong terdebut, jadi dimana letak ilegal fishingnya? " tanya Adex.

Ia mengatakan Irvan selaku korban mengaku telah membuat rumpon ikan untuk kegiatan memancing dan berencana akan lama berada di Serasan.

" jika di Serasan tidak boleh lagi kerja memanah ikan, saya akan pulang ke Tambelan " tiru adex dan Ia juga yakin korban tidak melakukan kegiatan terlarang.

Adex juga tidak setuju jika aksi tersebut mengatas namakan masyarakat Serasan.

" Aksi itu bukan atas nama masyarakat Serasan, ini ada unsur politik, kalau saya nilai pelaku aksi hanya kalangan tertentu saja, satu kampung saja dan itu pun tidak semua, ada orang tertentu menggerakkan aksi tersebut untuk memecah belah kita warga Serasan, itu yang kita sayangkan, " kata Adex.

Adek mengaku saat kejadian, Ia berada di TKP dan sempat mencegah aksi pembakaran tersebut.

" Saya yang pertama datang ke lokasi, saya tanya siapa ketua dari aksi itu, tetapi mereka (red) menjawab ini tidak ada ketuanya, ini atas nama massa, saya sempat memberikan nasehat apakah tidak ada cara lain? Kita negara hukum harusnya bisa berpikir jernih, jika ingin demo silahkan di Kantor Camat saja, jangan lakukan perusakan seperti itu, saya selaku RW disini berhak karena hal itu membuat warga saya resah, " ungkasnya.

Ia juga menceritakan keronologis kejadian dan membantah jika ada Bom ikan didalam pompong tersebut.

" Saat saya berupaya mencegah aksi, memang ada suara ledakan setelah itu baru terlihat kepulan api, kalau saja ada Bom mungkin saya yang pertama kali jadi korban, kalau memang mau bakar bawa saja ke kampung mereka, ini masalah sensitif menyangkut marwah kampung kami, karena yang jadi korban warga kami meskipun ia orang Tambelan namun tinggal di sini, " tagas Adex.

Masih menurut Adex, jika aksi serupa terus terjadi tidak menutup kemungkinan potensi benterok antar kampung akan terjadi.

" Jika mereka terus anarkis jangan salahkan kalau terjadi bentrok, kita tau ada larangan penggunaan kompresor oleh pemerintah tetapi ini kan masih dalam proses sosialisasi, biarlah proses berjalan, jangan main hakim sendiri, itu maunya kami, " ungkap Adex.

Beliau juga menceritakan keseharian Irvan pemilik pompong yang dibakar massa tersebut selama berada di Serasan.

" Irvan tinggal di depan rumah saya, dia telah lama memperbaiki pompongnya di situ, dia tidak lagi bekerja di laut, jika dia sedang melakukan aktifitas terlarang di laut itu wajar " cerita adex.

Ia juga menyayangkan aksi tersebut terkesan pilih kasih dan tidak pada tempatnya, kenapa mereka tidak lakukan aksi demo di tempat yang jelas - jelas ada kegiatan ilegal fishingnya.

" kitakan semua tau dimana saja itu, sudah menjadi rahasia umum, kenapa di Pelimpak? " Kata Adex.

Adex mewakili pemuda Kampung Pelimpak telah melaporkan pelaku aksi pembakaran ke polisi agar segera di tindak secara hukum.

" Kami minta masalah ini diproses, karena nanti bisa saja kami melakukan hal sama kepada mereka yang juga banyak melakukan kegiatan ilegal seperti penambangan pasir laut ilegal, tetapi hal itu tidak kita inginkan, kita tidak mau ada unsur balas dendam nantinya, karena itu kami minta pihak kepolisian bijak melihat masalah ini, dan biarkan hukum berjalan apapun hasilnya, saya juga telah siap menjadi saksi karena saya tau siapa saja yang melakukan pembakaran tersebut, " tegas Adex. ( Antara )





Editor : Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE